GELUMPAI.ID — Liam Lawson mengakui bahwa performanya di kualifikasi GP China “tidak cukup baik” setelah dirinya gagal melaju ke sesi Q2 dan menempati posisi terakhir di grid. Pembalap Red Bull asal Selandia Baru ini mengakhiri sesi kualifikasi dengan selisih waktu 1.2 detik dari pebalap tercepat.
Performa Lawson yang buruk di Shanghai bertolak belakang dengan hasil positif yang diraih rekan setimnya, Max Verstappen, yang lolos ke Q2 dengan mudah meski hanya menggunakan satu set ban soft.
Hasil ini juga sangat kontras dengan hasil duo Racing Bulls, Isack Hadjar dan Yuki Tsunoda, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.
Lawson mengungkapkan bahwa dia kesulitan untuk menemukan keseimbangan antara mobil dan ban Pirelli yang digunakan, namun dia menegaskan bahwa kegagalan tersebut sepenuhnya disebabkan oleh dirinya sendiri.
“Saya pikir ini sangat sulit, jujur saja,” ujar Lawson setelah kualifikasi. “Jendela untuk mendapatkan performa mobil itu sangat kecil, itu sudah diketahui, tapi sebenarnya itu bukan alasan. Saya harus bisa mengatasinya.”
Lawson juga menyebutkan bahwa meski kualifikasinya terganggu oleh kemacetan di lintasan, tetap saja hasilnya tidak memadai.
“Itu adalah sesi yang berantakan, dan jika bukan karena masalah lalu lintas dan hal-hal lain, mungkin saja hasilnya lebih baik. Tapi jujur saja, ini masih belum cukup baik,” katanya. “Masalah-masalah ini yang menyebabkan saya tersingkir, seharusnya kami cukup cepat untuk lap cepat kami, jadi seharusnya tidak ada masalah.”
Meskipun tidak merasa kurang percaya diri dengan mobilnya, yang telah disesuaikan untuk Max Verstappen, Lawson mengakui bahwa ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan mobil RB21.
“Saya rasa hanya soal waktu, sayangnya saya tidak punya banyak waktu,” tambah Lawson.
“Tapi begitulah adanya. Untuk mengendarai mobil Formula 1, butuh 100 persen percaya diri dengan apa yang kita lakukan. Bukan karena saya tidak percaya diri, tapi jendela performa itu sangat kecil, saya sepertinya sering melewatkannya. Itu yang harus saya tangani. Jadi saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, ini memang tidak cukup baik.”