GELUMPAI.ID — Taktik Marc Marquez di MotoGP COTA sempat membuat geger setelah video baru menunjukkan bahwa ia dan tim Ducati salah paham soal hukuman penalti.
Dalam cuplikan yang baru dirilis oleh MotoGP.com, terlihat jelas Marquez berencana untuk keluar dari pit lane dengan harapan hanya memulai dari posisi terakhir tanpa hukuman tambahan. Padahal, itu salah besar.
Di grid, Marquez terlihat berdiskusi dengan kepala kru Ducati, Marco Rigamonti. Ia bertanya, “Jika saya keluar dari pit lane, saya mulai dari posisi terakhir, kan? Tanpa penalti tambahan?” Rigamonti menjawab, “Ya, kamu mulai terakhir.”
Namun, Rigamonti ragu, “Saya tidak yakin bagaimana aturan itu berlaku,” katanya sambil berbalik kepada manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, untuk klarifikasi.
Tardozzi menegaskan, “Dia akan mendapatkan penalti ride-through.” Marquez yang yakin tak akan kena penalti, tetap ingin melanjutkan rencananya. “Saya mulai terakhir, dan itu saja,” kata Marquez.
Rigamonti, yang ikut setuju dengan Marquez, kemudian menjelaskan, “Atau dia lakukan lap pemanasan dengan motor ini, lalu masuk pit, dia akan mulai dari pit lane.” Sayangnya, Rigamonti tidak mengungkapkan bahwa Marquez tetap harus menjalani penalti ride-through jika melakukan hal tersebut.
Rencana Marquez berjalan sesuai keinginan, ia menyusun strategi agar motor cadangannya siap sebelum tiga menit tersisa. “Katakan jika motor siap,” katanya dengan suara pelan kepada Rigamonti.
Rigamonti kemudian bertanya, “Flag to flag?” namun Marquez menolak, “Tidak, saat tiga menit tersisa, saya akan pergi.”
Taktik ini kemudian diikuti oleh sebagian grid yang lain, yang juga kembali ke pit lane, menyebabkan keterlambatan start. Menurut Direktur Balap Mike Webb, Marquez dan timnya sangat beruntung karena jika tidak ada penundaan start, mereka pasti akan mendapatkan penalti ride-through.
Webb menjelaskan, “Kami sudah menulis ulang aturan sejak kejadian di Argentina 2018, jika ada pembalap yang mengganti ban dengan keluar dari grid, mereka akan mendapat penalti.”