GELUMPAI.ID – Mark Ruffalo kembali angkat suara soal Palestina. Kali ini, aktor papan atas itu mengkritik Hollywood yang diam seribu bahasa terkait kasus sutradara Palestina, Hamdan Ballal, yang sempat menghilang usai diserang dan ditangkap Israel.
Ruffalo, yang dikenal vokal membela hak-hak Palestina, menuntut para sineas dan anggota The Academy untuk bersikap. Pasalnya, Ballal baru saja membawa pulang Piala Oscar 2025 lewat film dokumenter No Other Land sebelum insiden penangkapannya terjadi.
“Setiap pembuat film dan anggota The Academy harus bertindak bersama untuk protes. Di mana pun kalian berpihak dalam masalah ini, ini adalah serangan terhadap seni pembuatan film yang tercinta,” tulis Ruffalo di kolom komentar akun @indiewire, Selasa (25/3).
Ia juga menegaskan bahwa kasus Ballal bukan sekadar isu individu, melainkan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di panggung global. “Hamdan Ballal adalah tahanan politik dan ini adalah insiden internasional serta pelanggaran hak asasi manusia,” lanjutnya.
Hollywood Diam, Ruffalo Geram
Bukan cuma Israel yang jadi sasaran kritik, Hollywood juga tak luput dari sindiran keras Ruffalo. Ia menyayangkan sikap para selebritas dan sineas yang memilih bungkam seolah tak terjadi apa-apa.
Menurutnya, penyerangan terhadap Ballal adalah bentuk nyata dari upaya menghapus budaya Palestina. “Banyak dari kita tidak terkejut dengan aksi para pemukim tak taat hukum dan IDF pada saat ini,” ujarnya.
Ruffalo menambahkan bahwa serangan terhadap jurnalis dan sineas Palestina bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana sistematis untuk membungkam mereka. “Membunuh jurnalis dan menculik pembuat film bukanlah kecelakaan, tetapi desain yang memang dibuat untuk memberantas orang-orang dan budaya mereka,” tegasnya.
Sutradara Pemenang Oscar Ditangkap
Hamdan Ballal sempat dilaporkan hilang usai ditangkap Israel pada Senin (24/3). Sehari setelahnya, ia dibebaskan dari tahanan dan menceritakan detik-detik penangkapannya.
Saat itu, Ballal sedang merekam aksi pemukim Israel yang menyerang rumah-rumah di lingkungannya. Tak lama, ia diserang dan didorong ke tanah sebelum ditodong senjata oleh tentara Israel.
