GELUMPAI.ID — Stefan Bradl, mantan rekan setim Marc Marquez di Honda, mengungkapkan momen yang mengubah posisi Pecco Bagnaia dalam tim Ducati.
Menurut Bradl, momen itu terjadi di awal musim 2025 saat Marquez dengan cepat mengalahkan Bagnaia. Meskipun Bradl berharap Marquez akan berada di level yang sama dengan Bagnaia sejak awal, ia terkejut melihat Marquez menguasai dengan tajam.
“Fakta bahwa dia mengalahkan Pecco begitu jelas benar-benar mengejutkan,” ungkap Bradl kepada GPOne.
Bradl, yang juga bertugas sebagai komentator TV di Thailand, menyebut bahwa kepercayaan diri Bagnaia mulai terguncang setelah hasil Sprint pada Sabtu.
“Saya rasa kepercayaan diri Pecco sudah mulai terpengaruh,” kata Bradl.
Marc Marquez, yang baru saja kembali ke puncak performanya, mengalahkan Bagnaia dan melanjutkan performa apiknya dengan kemenangan di Argentina.
Dengan empat kemenangan berturut-turut, Marquez kini memimpin klasemen sementara kejuaraan dunia. Bahkan Alex Marquez, yang lebih muda, kini berada di depan Bagnaia.
“Di Buriram, saya merasakan lagi aura khusus yang telah dimiliki Marc selama bertahun-tahun di Honda,” lanjut Bradl.
“Aura yang tak terkalahkan itu kini terasa di seluruh garasi Ducati.”
Situasi ini jelas mengubah dinamika di Ducati, dengan Bagnaia kini harus menerima posisi sebagai pembalap kedua.
“Pecco sudah jelas menjadi No. 2,” tegas Bradl.
Bradl juga menyoroti pentingnya kembalinya Marquez ke posisi teratas.
“Ini situasi yang menarik karena MotoGP membutuhkan perubahan ini,” ujarnya.
“Senang rasanya melihat bintang seperti Marc kembali memimpin kejuaraan dunia setelah lebih dari lima tahun.”
Sementara itu, di sisi lain, Jorge Martin, yang dikenal sebagai pembalap cepat, dinilai Bradl masih belum memiliki aura yang sama dengan Marquez.
“Jorge sangat cepat, tetapi dia tidak memiliki aura khusus yang dimiliki Marc,” tambahnya.
Dengan balapan di Circuit of the Americas yang menjadi favorit Marquez, Bradl melihat kesempatan besar bagi mantan rekannya untuk semakin menguasai musim 2025.