GELUMPAI.ID — McLaren menghadapi dilema besar di musim 2025. Tim asal Woking itu tidak bisa begitu saja memprioritaskan Lando Norris karena kontrak Oscar Piastri memberikan perlindungan khusus bagi sang pembalap muda.
Keduanya tampil impresif sejak awal musim, membuat McLaren jadi kandidat kuat dalam perebutan gelar. Namun, muncul spekulasi apakah tim akan menerapkan team order untuk memperbesar peluang juara.
McLaren sendiri telah menetapkan aturan internal bernama “papaya rules”, yang mengatur bagaimana Norris dan Piastri harus bersikap di lintasan.
Di GP Australia, Piastri mendapat instruksi untuk tetap berada di belakang Norris yang memimpin balapan. Meski tak sepenuhnya setuju, ia tetap menjalankan perintah tim.
Jacques Villeneuve, juara dunia F1 1997, menilai McLaren akan tetap memberikan perlakuan setara kepada kedua pembalapnya, kecuali jika ada ancaman serius dari tim lain.
“Yang paling penting bagi McLaren adalah mereka punya mobil yang nyaman dikendarai oleh kedua pembalap. Itu berarti mereka bisa mengontrol jalannya kejuaraan,” kata Villeneuve.
Menurutnya, Norris punya kelemahan dalam manajemen ban depan, terutama di trek seperti Shanghai yang cenderung membuat mobil mengalami understeer.
“Karena selisih poin antara posisi pertama dan kedua cukup signifikan, Lando harus terus berusaha meraih poin maksimal. Dia tahu Piastri bisa menjadi ancaman bagi peluang juaranya,” lanjut Villeneuve.
Villeneuve menegaskan bahwa McLaren tidak bisa memberikan prioritas khusus untuk Norris karena kontrak Piastri menjamin kesetaraan perlakuan.
“Selama keduanya masih bisa memenangkan kejuaraan, tidak akan ada team order, kecuali dalam situasi tertentu untuk kepentingan konstruktor,” tegasnya.
Tahun lalu, McLaren berhasil meraih gelar konstruktor pertamanya dalam lebih dari dua dekade. Namun, banyak pihak mengkritik lambannya dukungan tim terhadap Norris dalam perburuan gelar melawan Max Verstappen.
Musim ini, situasinya semakin rumit. Piastri yang kini lebih matang mampu memberikan perlawanan serius.