GELUMPAI.ID – Ne Zha 2 akhirnya resmi tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat (21/3). Film animasi asal China ini sudah mencetak sejarah di box office global sebelum masuk ke pasar Indonesia.
Film ini sukses masuk dalam daftar lima besar film terlaris sepanjang masa dengan pendapatan box office mencapai US$2,085 miliar atau sekitar Rp34,1 triliun.
Kesuksesan Ne Zha 2 tidak lepas dari dominasi film ini di China. Sejak tayang saat perayaan Imlek, film ini meraup US$2,054 miliar hanya dari pasar domestik.
Pendapatan tersebut semakin melonjak setelah film ini merambah pasar internasional, termasuk Hollywood, dengan tambahan US$31 juta.
Ne Zha 2 mengangkat kelanjutan kisah Nezha dan Aobing yang masih berjuang setelah selamat dari bencana besar. Namun, tubuh mereka dalam kondisi kritis. Taiyi Zhenren berencana menggunakan teratai tujuh warna untuk mengembalikan tubuh mereka.
Film ini merupakan kelanjutan dari Ne Zha (2019) yang bercerita tentang seorang anak laki-laki dengan kekuatan luar biasa yang dianggap monster oleh masyarakat. Namun, ia justru menjadi pahlawan.
Film pertamanya sukses besar dengan pendapatan US$742,7 juta dari biaya produksi hanya US$22 juta.
Film ini tetap mengusung unsur mitologi China dari novel klasik abad ke-16, Fengshen Yanyi (Investiture of the Gods). Kisahnya berlatar peralihan Dinasti Shang dan Dinasti Zhou dengan campuran elemen Konfusianisme, Taoisme, serta kehadiran dewa-dewa dan iblis China.
Sejak tayang pada Januari 2025, Ne Zha 2 telah mencetak berbagai rekor, termasuk:
- Film animasi terlaris sepanjang masa, mengalahkan Inside Out 2.
- Film berbahasa non-Inggris terlaris sepanjang masa.
- Film terlaris 2025.
- Film terlaris sepanjang masa di China.
Meskipun membawa budaya China, Ne Zha 2 tetap memberikan tribute pada animasi lain. Adegan pertarungan terinspirasi dari anime legendaris seperti Dragon Ball Z dan Saint Seiya.
Sementara itu, elemen emosionalnya dikaitkan dengan film-film Pixar seperti Toy Story dan Soul (2020).
Film ini digarap dengan budget 600 juta yuan atau sekitar Rp1,36 triliun, menjadikannya film animasi China termahal sepanjang masa. Anggaran ini bahkan lebih besar dari Deep Sea (2023) yang hanya menelan 200 juta yuan.