GELUMPAI.ID — Penampilan Ai Ogura di debut MotoGP-nya di Thailand langsung mencuri perhatian. Meskipun baru pertama kali turun di ajang bergengsi ini, Ogura mampu tampil tenang dan terkontrol, meski harus bersaing dengan rider top seperti Francesco Bagnaia.
Ogura, yang baru berusia 24 tahun, berhasil mengikuti Bagnaia sepanjang balapan dan berada di belakangnya hampir sepanjang waktu, siap memanfaatkan setiap kesalahan yang terjadi. Meskipun ia belum memulai sebagai pembalap dengan pengalamannya di kelas utama, Ogura menunjukkan mentalitas seorang veteran.
Menurut Marc Marquez, yang sudah enam kali meraih gelar juara dunia, Ogura menunjukkan performa yang sangat mengesankan. “Ai Ogura sangat baik,” kata Marquez memuji, sebuah pujian besar dari seorang juara dunia yang berpengalaman. Pujian tersebut membuktikan bahwa Ogura memiliki potensi besar di ajang MotoGP.
Namun, meskipun tampil luar biasa, Ogura masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengatasi hambatan bahasa. Sejak beralih ke kelas utama, ia merasa kesulitan berkomunikasi, tetapi hal ini diyakini akan membaik seiring berjalannya waktu.
Sementara itu, pembalap dan komentator Eugene Laverty sangat terkesan dengan ketenangan Ogura saat berlomba. “Ai Ogura luar biasa. Saya tahu dia bagus, tapi saya tidak menyangka dia sehebat itu karena tidak banyak pembalap yang bisa tetap tenang seperti itu di debutnya,” ujarnya. Laverty membandingkan Ogura dengan Johann Zarco yang juga membuat debut besar di Qatar, namun Zarco tidak dapat menjaga konsistensinya, berbeda dengan Ogura yang menunjukkan kedewasaan luar biasa dengan menjaga performanya tetap stabil.
Laverty melanjutkan, “Ini tidak mudah, karena jika dia gagal, orang tetap akan mengagumi performanya, tetapi untuk membawa balapan hingga selesai dengan kepala dingin seperti pembalap berpengalaman itu luar biasa.”
Setelah kesuksesan debutnya, Argentina akan menjadi tantangan besar berikutnya bagi Ogura. Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo belum pernah ia jajaki dengan motor MotoGP, namun ia siap membuktikan bahwa debutnya bukan hanya keberuntungan.