GELUMPAI.ID — Program pasar murah Pemprov DKI Jakarta ternyata tak hanya dinikmati oleh warga ibu kota. Pendatang dari luar Jakarta juga turut membeli bahan pokok dengan harga terjangkau yang dijual dalam operasi pasar murah ini.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan hal tersebut saat meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Senin (10/3/2025). “Ternyata memang ya mau tidak mau, suka tidak suka. Begitu sampai di mana operasi itu terjadi, semua warga bisa menikmati, termasuk warga di luar Jakarta,” kata Pramono. Program ini digelar di 296 titik, dengan pendistribusian bahan pokok dilakukan oleh 10 truk setiap harinya.
Program pasar murah ini bertujuan menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Dalam prosesnya, bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dijual dengan harga di bawah pasar, sehingga membantu meringankan beban masyarakat.
Namun, meski bahan pokok sebagian besar harganya stabil atau bahkan menurun, Pramono mencatat beberapa komoditas seperti cabai rawit merah mengalami kenaikan harga. “Sekarang ini secara keseluruhan harga-harga sudah stabil. Bahkan beberapa mengalami penurunan, tetapi juga ada yang naik. Yang mengalami masih kenaikan adalah cabai rawit merah,” ujarnya.
Program ini didanai langsung oleh Perumda Pasar Jaya tanpa menggunakan anggaran pemerintah. Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, menyatakan bahwa nilai transaksi dari pasar murah ini mencapai Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per truk setiap harinya. “Di kita mungkin perharinya itu sekitar kisarannya mungkin ada di sekitar 300-500an,” ungkap Agus.
Melalui upaya ini, Pemprov DKI Jakarta berharap masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus mengantisipasi gejolak harga yang sering terjadi pada periode-periode tertentu.
Sumber: KOMPAS