GELUMPAI.ID — Pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Negosiasi ini dimulai sejak pekan lalu dan akan dilanjutkan dengan pertemuan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang dijadwalkan berangkat ke AS minggu depan.
“Di sana, sejak minggu lalu juga sudah mulai, tapi ini nanti pertemuan kedua, hari ini waktu sana. Jadi siang, siang Senin waktu sana. Itu perwakilan kita di embassy, itu akan bertemu lagi dengan USTR untuk melanjutkan dialog,” jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, di Jakarta, Senin (7/4/2025).
Airlangga Hartarto akan membawa berbagai agenda negosiasi, sementara pemerintah juga telah berdiskusi dengan asosiasi dan pelaku usaha untuk mendengarkan masukan mereka mengenai dampak kebijakan tarif tersebut terhadap industri dalam negeri.
“Pertama adalah kita melihat juga bagaimana kemampuan dari pelaku usaha kita. Kalau kita lihat top 10 dari ekspor kita ke Amerika, nomor satu kan elektronik, nomor dua itu TPT, nomor tiga itu sepatu dan sebagainya,” ungkap Febrio.
Para pengusaha, menurut Febrio, telah menyiapkan strategi untuk menghadapinya dan mereka pun berkonsultasi dengan pemerintah.
“Apa yang mereka lakukan itu di-share ke kita. Apa yang akan kita siapkan untuk negosiasi minggu depan dipimpin oleh Pak Menko. Itu juga menjadi satu paket yang bersama,” tambahnya.
Pemerintah tidak akan menyiapkan mekanisme baru, namun akan mengoptimalkan mekanisme yang sudah ada, seperti Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD). Jika terjadi indikasi dumping, kementerian terkait sudah memiliki langkah untuk mengatasinya.
“Kita berharap proses yang kita lakukan untuk melindungi industri dalam negeri itu kebijakannya tidak lama untuk keluarnya,” tutup Febrio.
Sumber: CNBC Indonesia