GELUMPAI.ID — Penundaan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024 menimbulkan polemik besar. Selain merugikan negara, penundaan ini memunculkan keresahan di kalangan peserta yang telah lolos seleksi.
Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dampak finansial dari kebijakan ini bisa mencapai lebih dari Rp 6,76 triliun. “Kerugian penundaan pengangkatan CPNS sejak Maret sampai Oktober 2025 mencapai lebih dari Rp 6,76 triliun,” ujarnya, Minggu (9/3/2025).
Bhima menjelaskan, kerugian ini muncul karena banyak peserta yang telah lolos seleksi memutuskan mundur dari pekerjaan lama mereka. Namun, mereka belum menerima gaji sebagai aparatur sipil negara (ASN) akibat penundaan tersebut.
Dampak Ekonomi CPNS 2024
Penundaan pengangkatan ini memengaruhi lebih dari 250 ribu formasi CPNS. Dengan rata-rata gaji pokok ASN untuk masa kerja 0-3 tahun sebesar Rp 3,2 juta per bulan, potensi pendapatan yang hilang dari Maret hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai Rp 27 juta per orang. Hal ini juga memicu apa yang disebut sebagai pengangguran semu.
“Padahal, fungsi pembukaan CPNS itu juga untuk menyerap tenaga kerja di saat kondisi swasta sedang lesu dan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK),” ungkap Bhima.
Tiga Faktor Penyebab Penundaan
Bhima menyebutkan beberapa faktor utama di balik penundaan ini. Pertama, penurunan anggaran pemerintah yang disebabkan oleh penerimaan pajak yang lebih rendah dari perkiraan. Kedua, prioritas anggaran yang dialihkan ke program-program strategis lainnya. Ketiga, buruknya perencanaan rekrutmen oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
“Seleksi CPNS 2024 dilakukan sebelum pemerintahan baru dilantik, sehingga kebutuhan pegawai bisa saja tidak sesuai dengan perencanaan awal,” tambah Bhima.
Penjelasan Pemerintah
Sementara itu, Menteri PAN-RB Rini Widyantini menegaskan bahwa penundaan dilakukan untuk memastikan pengangkatan berlangsung secara serentak. “Kami menyadari penyelesaian pengangkatan serentak ini memerlukan waktu karena harus dilakukan secara cermat dan hati-hati,” ujarnya.