GELUMPAI.ID — Penyakit menular seksual (PMS) menjadi masalah kesehatan global yang sering diabaikan. Penyakit ini menyebar melalui hubungan intim tanpa pengaman dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius.
PMS sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak sadar sudah terinfeksi. Beberapa jenis PMS yang umum antara lain chlamydia, gonore, sifilis, herpes, HPV, dan HIV.
Penyakit ini bisa menular melalui hubungan vaginal, anal, atau oral. Selain itu, PMS juga dapat menyebar melalui transfusi darah atau berbagi jarum suntik dengan penderita.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah ruam atau lepuh di area kelamin, keputihan, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim. Jika dibiarkan, PMS dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kemandulan, kanker serviks, atau bahkan keguguran pada ibu hamil.
Penyebab utama PMS adalah infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain sifilis, gonore, dan chlamydia.
Sementara itu, virus seperti HPV, HIV, dan herpes genital juga dapat menulari seseorang melalui kontak seksual.
Gejala pada masing-masing penyakit berbeda, namun umumnya meliputi rasa gatal, nyeri di perut bagian bawah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Wanita lebih sering mengalami perdarahan di luar masa menstruasi dan bau tidak sedap pada vagina.
Untuk mendiagnosis PMS, dokter akan melakukan tes darah, urine, atau sampel cairan tubuh dari area kelamin. Setelah diagnosis, pengobatan tergantung pada penyebab infeksinya, seperti antibiotik untuk bakteri atau antivirus untuk virus.
Penting untuk menghindari penyebaran PMS dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual. Lakukan skrining rutin, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual.
Sumber: Alodokter