GELUMPAI.ID — Pil kontrasepsi darurat menjadi solusi untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi. Meskipun efektif, ada hal-hal yang perlu diketahui sebelum mengonsumsinya.
Pil KB darurat mengandung hormon levonorgestrel atau ulipristal asetat. Kedua bahan ini bekerja dengan cara mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur, serta mencegah pembuahan. Pil ini tidak akan mengganggu kehamilan yang sudah terjadi.
Penggunaan pil KB darurat tergantung pada siklus menstruasi. Pil ini paling efektif jika dikonsumsi dalam waktu 72 jam setelah hubungan seksual tanpa pelindung. Namun, efektivitasnya berkurang jika lebih dari 72 jam.
Selain itu, pil ini juga dapat menghambat proses fertilisasi antara sperma dan sel telur. Pil kontrasepsi darurat dapat mencegah implantasi sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim. Namun, pil tidak berpengaruh jika kehamilan sudah terjadi.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi pil KB darurat termasuk mual, pusing, dan perubahan siklus menstruasi. Efek samping ini umumnya ringan dan sementara.
Penting untuk diingat bahwa pil KB darurat tidak seharusnya digunakan sebagai metode kontrasepsi reguler. Pil ini hanya untuk situasi darurat, seperti kegagalan metode kontrasepsi lain atau hubungan seksual yang tidak direncanakan.
Meskipun efektif, pil KB darurat tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual. Untuk perlindungan lebih, disarankan untuk menggunakan kondom selama hubungan seksual.
Sumber: Halodoc