GELUMPAI.ID — Pelatih timnas Australia, Tony Popovic, memasukkan Kusini Yengi ke dalam skuad Socceroos untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Indonesia dan China bulan ini.
Keputusan ini sempat mengundang tanya, karena Yengi baru saja pulih dari cedera lutut yang dideritanya saat membela timnas pada November lalu. Selain itu, Yengi hanya bermain dua kali untuk Portsmouth dalam tiga bulan terakhir, dengan total waktu bermain hanya 29 menit.
Popovic menjelaskan bahwa Yengi dipilih karena memiliki gaya bermain dan profil yang unik, berbeda dari penyerang lain di skuad Australia. Pelatih asal Australia itu juga mengungkapkan bahwa ia menyaksikan langsung penampilan Yengi saat Portsmouth kalah 1-0 dari Luton pada 1 Maret.
Meskipun Yengi hanya bermain 28 menit, Popovic merasa yakin dengan kondisinya yang terjaga meski baru pulih dari cedera. Meskipun belum mencetak gol di musim ini, Popovic percaya bahwa Yengi dapat memberikan kontribusi yang spesial untuk Socceroos.
Beberapa pendukung Portsmouth berpendapat bahwa Yengi sebaiknya fokus membantu klubnya di sisa musim ini ketimbang berangkat bersama timnas Australia. Pelatih Portsmouth, John Mousinho, juga mengungkapkan lebih memilih Yengi tetap berada di klub, namun ia tak ingin menghalangi ambisi internasional pemain tersebut.
Dalam wawancaranya dengan media Australia, Popovic mengungkapkan, “Kami tidak memiliki siapa pun yang memiliki gaya bermain atau profil seperti Kusini. Saya melihat cara dia bergerak. Saya bisa melihat bahwa dia telah menjaga tubuhnya dengan sangat baik. Dia bermain 30 menit, tetapi dia bergerak dengan baik untuk pertandingan pertamanya sejak November. Dan dia memberi kami sesuatu yang sedikit berbeda dari apa yang dilakukan penyerang lain.”
Sementara itu, Mousinho mengungkapkan kepada The News, “Kami lebih suka memiliki Kas (Yengi) di sini selama jeda internasional, tetapi di saat yang sama, saya tidak ingin menghentikan siapa pun untuk memenuhi ambisi internasional mereka. Kami tidak akan menghentikannya. Jika pemain dipanggil, mereka dipanggil. Kebijakan kami di klub adalah kami ingin pemain pergi dan memainkan sepakbola internasional.”
