GELUMPAI.ID — Tim Tech3 MotoGP, yang dipimpin oleh Herve Poncharal, menyatakan dukungannya terhadap proposal Aprilia untuk memungkinkan pembalap yang cedera melakukan tes sebelum kembali berlomba. Namun, ia menekankan bahwa “hanya pabrikan yang bisa memutuskan” terkait hal ini.
Juara dunia bertahan, Jorge Martin, absen sepanjang pramusim MotoGP setelah mengalami beberapa patah tulang dalam kecelakaan pada hari pertama tes, dan kemudian mengalami patah pergelangan tangan dalam insiden latihan menjelang GP Thailand.
Martin belum menunggangi motor Aprilia-nya sejak awal Februari, dan Aprilia mengajukan permohonan resmi agar Martin bisa menguji RS-GP sebelum comeback-nya, yang bisa terjadi di GP Qatar.
Namun, perubahan ini memerlukan persetujuan dari semua pabrikan, karena menurut aturan konsesi saat ini, hanya Yamaha dan Honda yang dapat melakukan tes secara bebas selama musim dengan pembalap mereka.
Ducati sendiri telah menyatakan tidak mendukung usulan ini di 2025, dengan alasan mereka tidak pernah diberi kesempatan yang sama dalam beberapa tahun terakhir, ketika pembalap cedera mereka juga bisa mendapat manfaat dari aturan tes tersebut.
Poncharal, yang juga merupakan presiden Asosiasi Tim Balap Internasional, menyatakan bahwa dirinya mendukung posisi Massimo Rivola dari Aprilia, namun ia juga menyadari bahwa perubahan aturan ini kemungkinan baru bisa diterapkan pada 2026.
“Seorang manajer tim MotoGP biasanya tidak menghadapi masalah seperti ini,” ujar Poncharal kepada GPOne.
“Tapi kami berada dalam olahraga yang sangat profesional, dan motor kami adalah mesin berkinerja tinggi. Itu sebabnya saya setuju dengan proposal Massimo Rivola.”
Namun, Poncharal menjelaskan bahwa perubahan aturan memerlukan keputusan bulat dari MSMA (Asosiasi Pabrikan Sepeda Motor Dunia).
“Tapi satu pabrikan dalam asosiasi ini menentang hal itu,” tambahnya. “Namun, belum ada pemungutan suara oleh pabrikan dalam komite ini untuk masalah ini pada 2025. Jadi kita tidak bisa mengubah aturan selama musim 2025.”