News

Real Masjid Gelar Kajian Dialog Agama Bersama Imam dan Khatib Ar-Ribbat San Diego

GELUMPAI.ID – Real Masjid menggelar Kajian Dialog Agama bersama Imam dan Khatib Masjid Ar-Ribbat San Diego California Amerika Serikat (AS), Syekh Abu Yusuf Uthman bin Farooq al-Yusufzai.

Kajian itu digelar di Auditorium Real Masjid di Jalan Pajajaran (Ring Road Utara) No.17, RW.2, Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tema yang diangkat yakni ‘Moderasi Beragama Menjadi Sarana Mewujudkan Kemaslahatan Kehidupan Beragama dan Berbangsa Yang Harmonis, Damai, dan Toleran Bagi Indonesia Maju’.

Humas Real Masjid, Arif Wahyudi, mengatakan bahwa kajian dengan tema tersebut, memiliki esensi untuk memanusiakan manusia.

“Setiap pemeluk agama mesti mengamalkan ajaran agamanya yang ramah, bukan yang marah. Menunjukan agama yang merangkul, bukan memukul. Agama yang tidak menghina, tapi membina,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 24 Maret 2023.

Profil Calon Ketua, Wina Setiawati Tawarkan Perubahan dan Advokasi Nyata untuk PMII Banten Berdaya

“Moderasi beragama sendiri adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam bingkai kehidupan bersama,” imbuh Arif.

Pemerintah sendiri, kata Arif, saat ini tengah gencar mengupayakan penguatan moderasi beragama yang menjadi salah satu program untuk menangkal paham atau ideologi transnasional masuk ke negara Indonesia.

Menurut dia, dalam upaya pemerintah ini setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu pertama, berkembangnya cara atau sikap, maupun perilaku beragama yang ekstrem dan mengabaikan martabat kemanusiaan.

Kedua, berkembanganya klaim kebenaran subjektif dari tafsir di internal masing masing kelompok agama.

“Beberapa kelompok menolak perbedaan dan mengklaim sistem yang mereka bawalah yang paling benar,” ungkapnya.

Dinilai Tak ‘Becus’ Kerja, Aktivis Minta Gubernur Banten Copot Semua Pegawai Inspektorat

Padahal, lanjut Arif, warna-warni perbedaan pemahaman mestinya menjadi sebuah kekayaan budaya yang luar biasa. Hal ini lah yang dibahas dalam kajian real masjid kali ini.

“Lalu, tantangan ketiga, yakni berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan budaya,” bebernya.

Lebih lanjut Arif menyampaikan, ada empat indikator yang menjadi tolok ukur dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan adaptif terhadap tradisi lokal.

“Jika keempat indikator ini bernilai tinggi, maka dipastikan bahwa moderasi beragama di wilayah tersebut sudah baik namun bukan berarti sudah aman,” ucapnya.

“Sebab, jika salah satu indikator di atas tidak diimplementasikan dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakharmonisan yang kemudian bermuara pada intoleransi, ini bisa terjadi,” sambung Arif.

Rano Alfath Lantik Fauzan Dardiri Jadi Ketua KNPI Kota Serang

Tidak lupa, Arif mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan moderasi beragama guna menangkal intoleransi demi menjaga keutuhan NKRI, terutama saat menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Sementara pengisi kajian Real Masjid, Syekh Uthman bin Farooq, yang memiliki semangat berdakwah sejak berusia belia ini, adalah warga negara Afghanistan yang lahir di Islamabad, Pakistan.

Saat masih kecil, dia bermigrasi dengan orang tuanya ke Inggris, dan kemudian menetap di AS.

Ketika itu, walaupun di usianya yang masih sangat muda, dia sudah getol dalam mendakwahkan Islam, dan aktif mempelopori upaya untuk mengorganisir pemuda muslim dan menggerakkan kegiatan Islam.

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama