Bola & Sports

Red Bull Dalam Masalah Besar, Liam Lawson Terancam Dicoret

GELUMPAI.ID — Red Bull tengah menghadapi krisis besar terkait posisi pembalap kedua mereka, dengan Liam Lawson yang terancam kehilangan kursinya.

Lawson, yang baru bergabung dengan tim pada awal musim 2025, masih belum mencetak poin. Kariernya di Red Bull dimulai dengan bencana: dia gagal menyelesaikan balapan di Australia dan tereliminasi di sesi kualifikasi pertama dalam semua tiga balapan yang dia ikuti.

Spekulasi berkembang bahwa Lawson akan segera digantikan oleh Yuki Tsunoda, dengan pengumuman resmi kemungkinan akan keluar setelah rapat krusial di Dubai pada hari Selasa lalu.

Menurut Bernie Collins dalam acara Sky Sports F1, Red Bull kini berada dalam posisi yang sulit. “Performanya tidak bagus di setiap akhir pekan balapan,” ungkap Collins. “Di China, Lawson tertinggal tujuh persepuluh detik di Q1, yang cukup untuk membuatnya terpuruk di bagian bawah grid.”

Max Verstappen, yang menjadi tulang punggung tim, terus menunjukkan kekuatan luar biasa. Collins menambahkan, “Max sangat kuat. Dia bisa memaksimalkan mobil dan mencatatkan waktu lap terbaik ketika dibutuhkan. Dia sangat jarang melakukan kesalahan.”

BWF Beri Perlindungan Peringkat, Ginting Fokus Pulihkan Cedera Bahu

Collins juga mengungkapkan bahwa Red Bull mengikuti arah pengembangan mobil yang sangat bergantung pada keahlian Verstappen untuk mengendalikan mobil yang “nervous dan twitchy”, sebuah mobil yang sulit dikendalikan pembalap lain. “Bagaimana mereka bisa keluar dari arah ini? Apakah mereka akan pernah bisa membuat kursi kedua berfungsi?” tanya Collins.

Selain itu, Collins menyatakan bahwa Red Bull saat ini berada dalam “masalah besar” terkait pemilihan pembalap kedua setelah beberapa kegagalan sebelumnya. “Jika Max tidak ada atau tidak tampil, mereka saat ini adalah tim tercepat ke-10,” kata Collins tegas. “Mereka seharusnya melihat talenta muda yang punya gaya mengemudi sesuai dengan mobil mereka.”

Dengan Lawson kemungkinan digantikan oleh Tsunoda, Collins berpendapat bahwa Red Bull seharusnya memilih pembalap muda yang lebih cocok dengan karakteristik aerodinamis mobil mereka. “Mereka harus mencoba semua pembalap muda dalam mobil lama dan lihat siapa yang bisa meraih waktu terbaik,” saran Collins.

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama