GELUMPAI.ID – Arvid Lindblad selangkah lebih dekat menuju debutnya di Formula 1 setelah menjuarai Formula Regional Oceania Championship.
Kemenangan ini membuatnya mengantongi 18 poin super licence, melampaui batas 40 poin yang dibutuhkan untuk membalap di F1.
Dengan usianya yang baru 17 tahun, pembalap asal Inggris itu kini berpeluang tampil di sesi latihan bebas musim ini, baik bersama Red Bull maupun Racing Bulls.
Sejak promosi Max Verstappen ke tim utama pada 2016, Red Bull kesulitan menemukan talenta muda yang bisa bertahan lama.
Pierre Gasly dan Alex Albon sempat naik ke tim utama, tetapi keduanya gagal memenuhi ekspektasi. Akhirnya, Red Bull lebih memilih memboyong Sergio Perez, pembalap berpengalaman.
Nyck De Vries juga sempat direkrut AlphaTauri (sekarang Racing Bulls) pada 2023, tetapi hanya bertahan 10 balapan sebelum digantikan Daniel Ricciardo.
Kini, Red Bull kembali mempercayakan masa depannya kepada para pembalap muda. Liam Lawson dipromosikan untuk mendampingi Verstappen, sementara Isack Hadjar akan debut di Racing Bulls.
Namun, nama Lindblad-lah yang paling menarik perhatian penasihat Red Bull, Helmut Marko.
“Mengerjakan proyek dengan Max sangat menyenangkan, tapi dia tidak akan membalap selamanya,” kata Marko dalam podcast Inside Line. “Kami tidak mencari Max baru, kami mencari juara baru. Dan menurut saya, Arvid Lindblad sangat menjanjikan.”
Setelah mengamankan poin super licence, Lindblad diperkirakan akan menjalani beberapa sesi latihan di F1 sepanjang tahun ini, bersamaan dengan musimnya di Formula 2 bersama Campos.
Jika performanya impresif, debut di F1 pada 2026 tampak tak terhindarkan.
Ada kemungkinan Yuki Tsunoda memilih hengkang dari Red Bull setelah gagal dipromosikan ke tim utama. Jika itu terjadi, dan Hadjar kesulitan beradaptasi, maka Lindblad bisa mendapatkan kursi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sumber: CRASH