GELUMPAI.ID — Masa depan Liam Lawson di Red Bull terancam setelah dua balapan di musim F1 2025 yang sangat mengecewakan. Pembalap asal Selandia Baru ini belum mencetak satu poin pun dan tersingkir di Q1 pada ketiga sesi kualifikasi yang diikuti.
Setelah penampilan buruk di Grand Prix China, kabarnya Lawson berada di ujung tanduk. Red Bull dikenal dengan keputusan tegas mereka soal pembalap, dan spekulasi mengenai penggantian Lawson pun semakin kuat.
Yuki Tsunoda jadi kandidat utama
Yuki Tsunoda, pembalap dari tim saudara Red Bull, jelas menjadi favorit pengganti Lawson. Red Bull dilaporkan mempertimbangkan untuk mengganti Lawson dengan Tsunoda pada Grand Prix Jepang, balapan berikutnya.
Meskipun awalnya Red Bull memilih Lawson yang lebih muda, Tsunoda telah menunjukkan performa solid di musim ini. Di Australia, ia berhasil lolos ke kualifikasi dengan posisi kelima, sementara di China ia start kedelapan untuk sprint dan posisi kesembilan di balapan utama.
“Tsunoda merasa 100% siap untuk menggantikan Lawson, dan ia akan melompat jika diberikan kesempatan, terutama di balapan kandangnya, Suzuka,” ujar sumber di Red Bull.
Isack Hadjar juga mencuri perhatian
Meski Tsunoda menjadi pilihan utama, Isack Hadjar tidak bisa diabaikan. Pembalap muda asal Prancis ini, yang baru memulai debutnya di F1, tampil impresif dalam dua balapan pertama.
Hadjar, yang tahun lalu finis di posisi kedua Formula 2, berhasil merebut posisi ketujuh di kualifikasi GP China dan mengalahkan Tsunoda dengan selisih waktu 0,559 detik. Meskipun tidak berhasil meraih poin, performa Hadjar telah menarik perhatian tim.
Helmut Marko, penasihat Red Bull, menanggapi: “Apa yang ditunjukkan Hadjar sangat mengesankan, terutama di balapan kedua. Kami akan melihat bagaimana perkembangannya.”
Franco Colapinto jadi alternatif mengejutkan
Sebuah kejutan datang dari nama Franco Colapinto, yang kini berada di bawah kontrak sebagai pembalap cadangan Alpine. Laporan di media Spanyol mengungkapkan bahwa Marko pernah terlihat mengunjungi rumah sakit Alpine di Shanghai.
