GELUMPAI.ID – Content creator Willie Salim akhirnya angkat bicara soal insiden viral rendang 200 kilogram yang raib sekejap di Palembang. Dalam klarifikasinya, Willie membantah tuduhan setting-an dan meminta maaf kepada warga Palembang yang terkena imbas sentimen negatif netizen.
Lewat video di Instagram yang diunggah Sabtu (22/3), Willie menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan warga. Ia mengakui bahwa semua murni karena kurangnya persiapan dirinya sendiri.
“Mohon jangan salahkan warga Palembang. Jika aku masak lebih awal dan dengan persiapan lebih matang, lebih rapi, hal tersebut tidak akan terjadi. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ujar Willie.
Rendang Ludes dalam Hitungan Menit
Aksi memasak 200 kg rendang yang dilakukan Willie di Palembang langsung jadi perbincangan. Bukan hanya karena jumlahnya yang fantastis, tetapi juga karena daging yang belum matang itu ludes hanya dalam hitungan menit setelah Willie meninggalkan lokasi untuk ke toilet.
Saat kembali, ia terkejut karena tidak ada sisa rendang sama sekali. Padahal, daging belum sepenuhnya matang. Menurut laporan polisi yang berjaga di lokasi, warga yang antusias langsung mengerumuni wajan dan mengambil rendang secara massal.
Konten ini langsung menuai beragam reaksi netizen. Ada yang menduga insiden ini hanya rekayasa demi engagement. Namun, banyak juga yang menyayangkan tindakan warga yang dianggap terlalu bersemangat mengambil makanan sebelum siap.
Bukan Setting-an, Hanya Salah Perhitungan
Willie dengan tegas membantah tuduhan bahwa kejadian ini sengaja dibuat untuk viral. Ia menekankan bahwa dirinya tidak kecewa rendang itu hilang, justru senang melihat antusiasme warga. Namun, ia tak menyangka kejadian ini bakal ramai dan menyeret nama warga Palembang.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang ini. Banyak narasi tidak enak terhadap warga Palembang,” kata Willie.
Willie juga mengakui bahwa ini adalah kesalahan pertamanya dalam memasak untuk ribuan orang. Ia awalnya hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan warga Palembang, tetapi ternyata tidak memperhitungkan animo yang begitu besar.