GELUMPAI.ID — Alex Rins membuat keputusan mengejutkan di MotoGP Argentina dengan memilih ban belakang lembut, meskipun Yamaha merekomendasikan ban medium. Keputusan ini diambilnya untuk mencari kesenangan dalam balapan yang sulit, memprioritaskan performa awal meski mengorbankan ketahanan jangka panjang.
Setelah akhir pekan yang penuh tantangan, di mana semua pembalap Yamaha kesulitan mendapatkan grip belakang, Rins mengungkapkan: “Saya bilang ke tim, ‘Biarkan saya menikmati setidaknya bagian pertama balapan.’”
Meskipun dia sadar bahwa ban lembut akan memudar seiring berjalannya waktu dan mengakui kesulitan untuk mencapai garis finis, hasilnya tidak banyak berubah. Rins finis di posisi 12, namun kemudian dipromosikan ke posisi 11 setelah Ai Ogura didiskualifikasi.
Pencapaian Rins lebih signifikan karena dia menjadi pembalap Yamaha terbaik, mengungguli Jack Miller dari Pramac (posisi 13) dan rekan setimnya di Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (posisi 14), yang sempat terlibat insiden dengan Marco Bezzecchi di tikungan pertama.
Namun, tantangan nyata Yamaha ditegaskan oleh Luca Marini dari Honda, yang menyalip Rins sebelum setengah balapan dan kemudian menjauh lebih dari lima detik. “Hari ini cukup berat,” kata Rins. “Tapi lebih sulit karena saya yang memilih memakai ban lembut. Tim merekomendasikan ban medium, tapi saya bilang, ‘Biarkan saya menikmati setidaknya bagian pertama balapan.’”
Rins menambahkan, “Ini sulit ketika kamu berusaha memberikan yang terbaik, tetapi hasilnya tidak terlalu baik. Kamu butuh menikmati momen tersebut.”
Kenyataan pahit tentang performa Yamaha semakin jelas setelah Marini menyalip Rins. “Setelah Marini menyalip saya, dia meninggalkan saya lebih dari lima detik. Inilah kenyataan saat ini. Lebih dari itu sulit dilakukan,” ujar Rins.
Kondisi ini tercermin juga dalam klasemen konstruktor, di mana Yamaha terpuruk di posisi terbawah.
Rins mengonfirmasi bahwa bagian depan M1 tetap kuat, namun masalah utama terletak pada traksi dan grip di tepi ban, yang memaksanya menunggu lebih lama sebelum bisa memutar gas. “Di sesi pemanasan, saya coba pengaturan daya mesin yang benar-benar rendah, seperti motor Moto2,” jelasnya. “Hasilnya lebih baik, kurang spin. Tapi saya tetap kesulitan saat keluar dari tikungan.”