GELUMPAI.ID — Nilai tukar rupiah kembali terjerembab di level Rp16.585 per dolar AS pada Jumat (28/2/2025). Angka ini melemah 0,85% dibandingkan hari sebelumnya yang berada di Rp16.445 per dolar AS.
Merosotnya rupiah disebut bisa berdampak langsung pada harga minyak goreng di dalam negeri. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, memperingatkan bahwa pelemahan rupiah akan memicu kenaikan harga bahan baku minyak goreng.
“Kalau jangka pendek tidak masalah, ini akan berpengaruh harga minyak sawit di lokal akan naik dan dapat berakibat harga minyak goreng dalam negeri akan terpengaruh karena kenaikan bahan baku,” ujar Eddy kepada CNBC Indonesia.
Masalahnya, jika kondisi ini berlangsung lama, biaya produksi di sektor hulu bisa ikut membengkak.
“Tetapi kalau kondisi seperti ini terlalu lama maka biaya produksi di hulu akan naik, ini karena beberapa komponen seperti pupuk mayoritas diimpor karena memang tidak ada di dalam negeri,” jelasnya.
Saat ini, pelemahan rupiah bahkan lebih buruk dibandingkan saat pandemi Covid-19, ketika rupiah mencapai Rp16.550 per dolar AS pada Maret 2020. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin harga minyak goreng makin tak terkendali di pasaran.
Sumber: CNBC Indonesia