GELUMPAI.ID – Banyak orang masih percaya bahwa semakin banyak busa yang dihasilkan sabun, semakin efektif pula dalam membersihkan tubuh. Tapi benarkah demikian? Faktanya, anggapan ini lebih condong ke mitos daripada kebenaran ilmiah.
Busa memang memberikan kesan sabun bekerja lebih maksimal, tapi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan tingkat kebersihan. Sabun membersihkan tubuh dengan cara mengangkat minyak dan kotoran, lalu membilasnya dengan air. Efektivitasnya bergantung pada formula bahan aktif, bukan pada banyaknya busa.
SLS dan Efek Sampingnya
Banyak sabun yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) atau Sodium Laureth Sulfate (SLES). Bahan ini adalah surfaktan sintetis yang berfungsi mengikat minyak dan kotoran agar lebih mudah dibersihkan. Namun, ada beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
- Iritasi kulit: SLS bisa menghilangkan minyak alami kulit, membuatnya lebih kering, kemerahan, hingga iritasi, terutama bagi yang punya kulit sensitif.
- Risiko alergi: Beberapa kandungan tambahan dalam sabun berbusa, seperti pewangi, bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
- Tidak ramah lingkungan: SLS sulit terurai secara alami, sehingga bisa mencemari air dan merusak ekosistem.
Sabun Berbusa Bukan Jaminan Bersih!
Jadi, apakah sabun tanpa busa tidak efektif? Tentu tidak! Banyak produk pembersih berbahan alami tanpa SLS yang tetap mampu membersihkan dengan baik tanpa merusak keseimbangan kulit.
Saat memilih sabun, lebih baik perhatikan kandungannya daripada sekadar tergoda busanya. Pilih produk yang menggunakan bahan alami dan lebih ramah lingkungan agar kesehatan kulit tetap terjaga.
Sumber: Insert Live