GELUMPAI.ID – Roket Starship milik SpaceX kembali mengalami kegagalan saat uji terbang kedelapan pada Kamis (6/3) waktu setempat. Roket setinggi 123 meter ini meledak beberapa menit setelah lepas landas dari Starbase, Texas, menjatuhkan puing-puing di wilayah Karibia.
Peluncuran dimulai pukul 17.30 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, pendorong tahap pertama, Super Heavy, berhasil kembali ke landasan dan ditangkap oleh lengan “sumpit” menara peluncuran. Ini merupakan ketiga kalinya SpaceX berhasil melakukan manuver tersebut.
Namun, masalah muncul saat tahap kedua, ‘Ship’, melanjutkan perjalanan. Beberapa dari enam mesin Raptor mati menjelang akhir pendakian, menyebabkan wahana antariksa tersebut kehilangan kendali dan mulai jatuh. SpaceX kehilangan kontak dengan ‘Ship’ sekitar sembilan menit setelah peluncuran, dan kemungkinan meledak di angkasa tak lama kemudian.
Insiden ini mirip dengan uji terbang ketujuh pada Januari lalu, di mana Starship juga meledak setelah delapan menit penerbangan. Kejadian ini menimbulkan awan puing besar di dekat pulau-pulau berpenduduk di Karibia dan Atlantik.
Menanggapi kejadian ini, Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan perintah penghentian sementara di beberapa bandara besar di Florida, termasuk Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando, karena “puing-puing peluncuran luar angkasa”. Penghentian ini berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat.
Dan Huot dari SpaceX menyatakan, “Jelas banyak hal yang harus dilalui, banyak hal yang harus digali, dan kami akan terus melakukannya.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa SpaceX akan terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem mereka untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kegagalan beruntun ini menjadi tantangan bagi ambisi Elon Musk untuk mengirim manusia ke Mars menggunakan Starship. Dengan dua ledakan dalam uji terbang berturut-turut, SpaceX perlu melakukan evaluasi mendalam sebelum melanjutkan rencana mereka.
Saat ini, FAA telah memulai investigasi terkait insiden tersebut. Hasil investigasi ini akan menjadi dasar bagi SpaceX untuk melakukan perbaikan dan memastikan keselamatan dalam uji terbang selanjutnya.
