GELUMPAI.ID – Pemerintah kini tengah merancang strategi unik untuk membiayai program perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Langkah ini melibatkan pendekatan diplomatik kepada negara-negara sahabat untuk mendepositokan dana di bank-bank Indonesia.
“Kita bilang kalau you mau bantu, you taruh saja uang you sebagai deposan, bukan pinjaman. Jadi tidak akan mempengaruhi debt-to-equity ratio kita,” ujar anggota Satuan Tugas Perumahan, Bonny Z Minang, dalam diskusi di Jakarta, Jumat (17/1).
Menurut Bonny, deposito dari negara sahabat ini ditargetkan berlaku selama 10 tahun. Sebagai imbalan, pemerintah akan memberikan bunga meski angkanya lebih rendah dibandingkan bunga surat utang negara lain. Namun, ia yakin pendekatan ini tetap menarik.
“Ini bukan soal mencari untung. Negara seperti Qatar melihat ini sebagai kegiatan kemanusiaan karena hubungan bilateral yang baik,” jelasnya.
Sejauh ini, rencana tersebut telah dibahas dengan tiga negara, yakni Qatar, Uni Emirat Arab, dan China. Kendati belum final, roadmap untuk mendatangkan likuiditas dari deposan baru ini sudah dalam proses persiapan.
“Ini adalah bagian dari pendekatan baru untuk memastikan likuiditas dalam program perumahan tercapai,” tambah Bonny.
Rencana ini dianggap sebagai angin segar bagi sektor properti, terutama di tengah dorongan untuk memperpanjang DP nol persen hingga akhir 2025.
Sumber: CNN Indonesia