GELUMPAI.ID — Perebutan gelar juara dunia F1 2025 bisa ditentukan oleh satu faktor tak terduga: peran pembalap kedua di tiap tim.
Max Verstappen, yang mengincar gelar kelima berturut-turut, mendapat keuntungan dari minimnya persaingan internal di Red Bull. Sementara itu, rival seperti Ferrari, McLaren, dan Mercedes harus menghadapi tantangan besar dengan dua pembalap yang sama kompetitifnya.
Red Bull telah menggantikan Sergio Perez dengan Liam Lawson, seorang rookie berbakat yang belum memiliki tekanan besar untuk langsung menyaingi Verstappen. Sementara itu, McLaren mengandalkan duet Lando Norris dan Oscar Piastri, Ferrari menduetkan Charles Leclerc dengan Lewis Hamilton, dan Mercedes mempercayakan George Russell bersama pendatang baru Andrea Kimi Antonelli.
Red Bull Tak Punya Masalah ‘Perang Saudara’
Menurut analis Sky Sports, Ted Kravitz, Verstappen bisa lebih leluasa mengamankan gelarnya karena Red Bull tak perlu mengelola persaingan internal seperti yang dialami tim rival.
“Dengan segala hormat kepada Liam Lawson, dia masih di musim rookie. Red Bull tak punya masalah harus mengatur persaingan ketat di dalam tim,” ujar Kravitz.
Ia membandingkan dengan situasi di Ferrari dan McLaren, di mana Leclerc harus berbagi garasi dengan Hamilton, sementara Piastri makin menekan Norris.
“Di Mercedes, kalau Russell berpeluang merebut gelar, mungkin Antonelli akan diberi peran sebagai pendukung. Tapi di Red Bull, mereka tidak menghadapi dilema semacam itu,” tambahnya.
Ironi: Kini Red Bull Diuntungkan oleh ‘Second Driver’
Jolyon Palmer menyoroti ironi dalam situasi ini.
“Selama bertahun-tahun, kita mengatakan Verstappen tidak mendapat dukungan dari pembalap kedua, bahwa jarak antara mereka terlalu jauh dan itu bisa merugikan Max. Sekarang, justru jarak yang jauh itu menguntungkan Max, sementara tim lain malah dipusingkan dengan dua pembalap yang sama kuat,” ungkap Palmer.
Ferrari dan McLaren sejauh ini belum menentukan siapa pembalap utama mereka. Tahun lalu, McLaren memberikan perlakuan setara bagi Norris dan Piastri hingga akhirnya Norris masuk dalam persaingan gelar, meski tetap gagal. Tahun ini, Piastri tentu ingin membuktikan dirinya.