Ancaman Terhadap Data Pengguna AS
Berdasarkan undang-undang Intelijen Nasional tahun 2017, beberapa legislator mengklaim bahwa pemerintah China dapat memaksa ByteDance untuk membagikan data pengguna TikTok. Namun, TikTok berargumen bahwa karena perusahaan ini terdaftar di California dan Delaware, mereka tunduk pada hukum dan regulasi AS. CEO TikTok menegaskan bahwa perusahaan ini tidak pernah, dan tidak akan pernah, membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China.
TikTok dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Anak-Anak
Pada Maret 2022, delapan negara bagian, termasuk California dan Massachusetts, meluncurkan penyelidikan mengenai apakah TikTok membahayakan kesehatan fisik atau mental remaja dan apa yang diketahui perusahaan tentang peranannya dalam dampak tersebut. Penyidikan ini fokus pada bagaimana TikTok meningkatkan keterlibatan pengguna muda, termasuk dengan cara meningkatkan durasi waktu yang dihabiskan di platform dan seberapa sering platform digunakan.
TikTok menyatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk “memastikan bahwa remaja di bawah usia 18 tahun memiliki pengalaman yang aman dan menyenankan di aplikasi,” termasuk pembatasan yang tidak ada pada platform sebanding.
TikTok Dituduh Mengintai Jurnalis
Pada Desember 2022, ByteDance mengungkapkan bahwa beberapa karyawannya mengakses data pengguna TikTok dari dua jurnalis. Akses data ini merupakan bagian dari upaya yang gagal untuk menyelidiki kebocoran informasi perusahaan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara dua jurnalis—mantan reporter BuzzFeed dan Financial Times—dan karyawan perusahaan. Empat karyawan ByteDance yang terlibat dalam insiden ini dipecat, termasuk dua orang di China dan dua di AS. Pihak perusahaan menyatakan mereka akan mengambil langkah tambahan untuk melindungi data pengguna.
Sumber: Reuters