Internasional

Tren ‘Superman Challenge’ di Jepang Bikin Geger, Banyak Anak Cedera!

GELUMPAI.ID – Tantangan ‘Superman Challenge’ yang lagi viral di TikTok ternyata membawa dampak buruk bagi anak-anak di Jepang. Sayangnya, alih-alih seru, banyak anak malah berakhir dengan cedera serius. Mulai dari patah pergelangan tangan hingga gigi depan yang retak, semua gara-gara tantangan ini.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), tantangan ini menampilkan aksi ala Superman yang melompat ke tangan teman-temannya yang bergandengan, lalu memantul dan mendarat dengan gaya keren. Tapi kenyataannya, nggak semudah itu, gengs.

Dalam video viral yang beredar, terlihat seorang anak dilempar ke udara hingga setinggi tiga meter, kehilangan keseimbangan, dan akhirnya jatuh menghantam lantai beton dengan wajah lebih dulu. Bayangin deh sakitnya!

Kasus ini mirip dengan insiden di Prefektur Amori, di mana seorang siswa sekolah menengah mengalami retak di bagian belakang kepalanya setelah dilempar ke udara. Untungnya, meski lehernya sakit, siswa ini nggak mengalami cedera serius.

Seorang orang tua murid menegaskan, “Jatuh dengan leher atau pinggang lebih dulu bisa menyebabkan cedera serius dan ini bukan sekadar permainan biasa.” Nah, udah tahu kan bahayanya?

Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan Mahkamah Konstitusi Korsel

Tantangan ini sampai mendapat perhatian serius dari media Jepang Asahi Shimbun. Mereka menyebut tantangan ini bisa berujung fatal kalau salah langkah. Dewan pendidikan di Okinawa pun langsung ambil tindakan tegas. Mereka meminta anak-anak di Jepang untuk menghindari tantangan viral ini demi keselamatan bersama.

Jadi, buat kamu yang lagi ngehype di TikTok, pikir dua kali deh sebelum ikut-ikutan tantangan yang bisa membahayakan nyawa.

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama