GELUMPAI.ID – Tanpa bukti yang jelas, Donald Trump menuding kebijakan keberagaman (DEI) di FAA sebagai penyebab tabrakan udara mematikan di Washington. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyebut kebijakan ini “gila” dan menuduh FAA merekrut orang dengan “disabilitas berat” untuk menjadi pengendali lalu lintas udara.
Kecelakaan yang terjadi Rabu malam itu melibatkan jet penumpang yang bersiap mendarat di Bandara Reagan dan helikopter militer yang tengah berlatih. Hingga kini, penyebab pasti insiden masih diselidiki, dan tidak ada bukti bahwa program DEI mempengaruhi keselamatan penerbangan.
“Pengendali lalu lintas udara harus jenius,” tegas Trump saat ditanya alasan menyalahkan DEI tanpa fakta. Pernyataan ini langsung menuai kritik dari pakar penerbangan, aktivis hak disabilitas, dan politisi Demokrat.
FAA sendiri belum memberikan tanggapan atas klaim Trump. Namun, mantan pejabat FAA memastikan bahwa semua pengendali lalu lintas udara menjalani uji ketat sebelum direkrut.
Di sisi lain, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Jennifer Homendy, menegaskan bahwa investigasi akan tetap berdasarkan fakta. “Kami akan melihat faktor manusia, mesin, dan lingkungan,” ujarnya.
Tragedi ini menewaskan 64 penumpang dan tiga tentara, menjadikannya kecelakaan udara paling fatal di AS dalam lebih dari dua dekade. Sementara itu, Trump terus mendorong penghapusan kebijakan keberagaman di pemerintahan federal.
Sumber: Reuters
