GELUMPAI.ID — Mantan pembalap F1, Ralf Schumacher, menyarankan Yuki Tsunoda untuk menolak tawaran bergabung dengan Red Bull menggantikan Liam Lawson. Menurutnya, “Tsunoda gak bakal untung dari itu.”
Setelah akhir pekan yang sulit bagi Lawson di GP China, Red Bull dikabarkan mengadakan rapat internal dan memutuskan untuk menggantikannya. Mereka mempertimbangkan Tsunoda sebagai pengganti, mengingat performa impresifnya bersama Racing Bulls pada awal 2025.
Namun, kabar tersebut belum dikonfirmasi oleh tim. Lawson kesulitan dalam dua balapannya bersama Red Bull, gagal lolos dari Q1 di Australia dan China.
Schumacher merasa Tsunoda sebaiknya menolak promosi ini.
“Itu belum dikonfirmasi, tapi sepertinya memang begitulah. Dan ini harus dikatakan, itu benar-benar luar biasa. Terutama, sangat buruk dari sudut pandang manajerial. Saya sama sekali tidak mengerti,” ungkapnya kepada Sky Germany.
“Lo mengacaukan tim Racing Bulls yang baik, yang akhirnya punya posisi yang bagus dengan kedua pembalapnya. Menurut saya, lo akan menghancurkan Tsunoda, yang lebih baik, tapi juga gak punya kesempatan melawan Max.”
“Dan Lawson bakal kembali ke Racing Bulls, dia harus membangun lagi di sana. Ini benar-benar chaos di Red Bull. Jadi, gak hanya tim utama yang terlalu lambat, tapi mereka juga gonta-ganti pembalap seperti sebuah sandiwara. Saya rasa ini luar biasa.”
“Kalau saya jadi manajernya Tsunoda, saya gak akan menyarankan dia untuk pergi ke sana. Saat ini, Racing Bulls adalah mobil yang lebih baik dan Tsunoda sudah akrab dengan mobil itu. Gak ada untungnya buat dia.”
Masalah Pembalap Kedua di Red Bull
Sejak kepergian Daniel Ricciardo pada akhir 2018, Red Bull kesulitan mencari rekan setim yang cocok untuk Verstappen. Pierre Gasly dipecat setelah 12 balapan, memberi jalan pada Alex Albon.
Albon bertahan hanya satu musim penuh (2020) setelah tampil sebentar pada 2019. Tak ingin kembali ke Gasly, yang tampil impresif di AlphaTauri (sekarang Racing Bulls), Red Bull beralih ke Sergio Perez.
Perez berperan penting dalam kemenangan gelar Verstappen di 2021, namun mereka kehilangan gelar konstruktor kepada Mercedes. Perez juga jadi penyebab mereka finis ketiga di kejuaraan 2024, di belakang McLaren dan Ferrari, yang membuat Red Bull mengakhiri kontraknya lebih cepat.