GELUMPAI.ID — Valentino Rossi mengungkapkan bahwa ia masih membawa “rasa sakit” akibat kehilangan sahabatnya, Marco Simoncelli, yang meninggal tragis di Sepang pada 2011.
Simoncello, yang dikenal dengan julukan Sic, meninggal dunia dalam kecelakaan mengerikan di sirkuit Sepang. Rossi, yang terlibat dalam insiden itu, menghadiri pemakaman Simoncelli yang disiarkan di televisi Italia. Dunia motorsport berkumpul untuk memberikan penghormatan, dan Simoncelli tak akan pernah dilupakan.
Carlo Pernat, agen veteran, menceritakan pengalaman Rossi setelah tragedi tersebut, “Setelah kejadian itu, saya tinggal di rumah keluarga Paolo Simoncelli di Coriano selama dua bulan,” ungkap Pernat kepada Corriere della Sera. “Itu cara untuk saling menguatkan, seperti yang diinginkan Marco.”
Pernat juga menyebutkan bahwa Rossi sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan dunia balap setelah kehilangan tersebut.
“Saya tidak pernah menyembunyikan bahwa saat itu saya bahkan berpikir untuk berhenti balapan,” lanjutnya.
Rossi tidak banyak berkomunikasi selama dua bulan setelah insiden itu, sebuah sikap yang mengejutkan banyak orang, termasuk Paolo, ayah Marco.
“Paolo sedikit kecewa karena hubungan dekat Vale dengan Marco,” tambah Pernat. “Baru belakangan saya mengerti mengapa dia seperti itu: Valentino merasa bersalah karena roda Ducati-nya yang terakhir melewati tubuh Marco dalam kecelakaan itu. Dia merasa itu salahnya.”
Akhirnya, Rossi datang ke rumah Paolo untuk bertemu dan berbicara.
“Ketika dia bertemu Paolo, dia memeluknya dan berkata ‘maaf, itu aku’,” cerita Pernat. “Dia menjalani masa itu dengan sangat buruk, dan saya rasa rasa sakit itu masih dibawanya hingga sekarang.”
Sebagai penghormatan kepada sahabatnya, Rossi mendirikan VR46 Academy, sebuah akademi untuk mengembangkan talenta Italia di dunia balap. Akademi ini sukses besar, dengan Francesco Bagnaia menjadi juara MotoGP pertama yang lulus dari akademi tersebut pada 2022.
Namun, menurut Pernat, hubungan Rossi dan Simoncelli sempat terganggu ketika Rossi sering mengalahkan Marco di beberapa balapan.