GELUMPAI.ID — Johann Zarco merasa bangga bisa berkompetisi dengan Pecco Bagnaia di MotoGP Argentina, meski pada akhirnya ia harus puas dengan finis ke-6.
Bagi Zarco, bisa bersaing dengan pabrikan Ducati di atas Honda-nya adalah sebuah pencapaian yang signifikan, namun ada sisi lain yang membuatnya merasa kurang puas.
“Ini akhir pekan yang sangat menyenankan, hampir seperti mimpi,” kata Zarco dengan antusias.
“Sejak hari Jumat hingga balapan Minggu, kesempatan untuk bertarung dengan para pembalap top sangat menyenankan dan sangat positif untuk kami.”
Zarco mengakui bahwa kecepatan yang ia miliki di awal balapan sempat terhambat karena pertarungan sengit dengan Bagnaia.
Meskipun ia merasa memiliki pace podium, perjuangannya untuk melewati Bagnaia membuatnya tidak bisa memanfaatkan kelebihan kecepatan yang ia rasakan di lap awal.
“Saya jelas berusaha sebaik mungkin untuk meraih podium,” lanjut Zarco.
“Strategi pada hari Minggu lebih baik daripada Sabtu karena saya mendapatkan start yang lebih baik dalam balapan panjang ini dan berada di posisi yang lebih baik untuk berada di posisi ketiga dan mencoba untuk ikut dengan Alex [Marquez] dan Marc [Marquez].”
Namun, saat bersaing dengan Bagnaia, Zarco merasa tak bisa memaksimalkan kecepatan ekstra yang ia miliki. Akibatnya, ban motornya mulai mengalami penurunan performa pada lap-lap terakhir, memberikan kesempatan kepada Fabio Di Giannantonio dari VR46 Ducati untuk merebut posisi kelima darinya.
“Bagus untuk mengatakan saya bertarung dengan Pecco, tapi balapannya cukup berat. Tidak berhasil menyalipnya membuat motor sedikit lebih sulit dikendalikan dan di akhir balapan, saya mendapat banyak gerakan di motor yang membuat saya tak bisa menahan Di Giannantonio.”
Meskipun akhirnya finis di posisi ke-6, Zarco tetap puas dengan penampilannya di Argentina, mengatakan, “Secara keseluruhan, saya bisa bahagia.”
Sumber: CRASH
