News

Inspiratif, Pemuda Banten Abdikan Diri di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

GELUMPAI.ID – Aldi Reihan, pemuda asal Banten yang tengah mengabdikan diri di perbatasan Indonesia dan Timor Leste sejak bulan November 2022 lalu.

Dengan memegang motto ‘Sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi sesama’ dirinya memilih mengabdi menjadi Guru Muda di SDN Leomanu, Amfoang Timur, Kupang-Nusa Tenggara Timur.

Pemuda yang akrab dipanggil Aldi itu merupakan Alumni Bidikmisi Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, UIN SMH Banten.

“Melalui program Pijar (Pi Mengajar), sebuah gagasan dari CT Arsa Foundation untuk meningkatkan pendidikan berkualitas di Pelosok negeri. Saya berkesempatan mengabdi di SDN Leomanu, sebuah sekolah yang berada di Kecamatan Amfoang Timur, berbatasan antara Indonesia dan Timor Leste,” ungkap Aldi saat dihubungi pada Selasa, 11 April 2023.

Dalam perjalanannya, mengabdi di daerah perbatasan bukan hal yang mudah, ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui.

Namun dalam menyikapi hal itu, Aldi mencoba memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya.

“Menjadi seorang guru yang baik merupakan salah salah satu impian, namun untuk mencapai itu ternyata tidak mudah. terutama di daerah perbatasan yang minim akan fasilitas dan sinyal internet. untuk itu pentingnya memaksimalkan kemampuan dan inovasi yang dimiliki untuk memberikan dampak positif,” ujarnya.

Selain mengajar, Aldi juga melakukan beberapa terobosan kegiatan guna meningkatkan pendidikan literasi. Seperti klinik literasi, klinik pesiar, home visit, persiapan lomba literasi, dan berbagai aktivitas lainnya.

“Selama di tempat pengabdian, saya menyadari satu hal, yakni yang harus di fokuskan guru itu bukan hanya mengajar, akan tetapi mendidik. untuk itu pentingnya keilmuan dan kesabaran dalam menjalani prosesnya. selain itu pentingnya inovasi pembelajaran juga adalah hal yang utama,”

“Pendidikan merupakan mata rantai untuk memutus kemiskinan. Semoga kedepannya banyak pemuda di Indonesia yang tergerak hatinya dan bergerak sesuai passionnya untuk fokus pada pendidikan, terutama di daerah daerah yang sulit dijangkau,” terangnya.

Selain passion, menurutnya konsisten juga perlu diterapkan dalam menjalani segala aktivitas.

“Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, itu akan berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan. maka teruslah berkontribusi dan konsisten terhadap apa yang kita lakukan,” tukasnya.

Dalam mewujudkan makna bermanfaat bagi sesama, hal ini yang menjadi alasan besar Aldi Raihan untuk mengabdikan dirinya di NTT sebagai pengajar.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar