News

Israel Menangkap Warga Palestina di Tengah Gencata Senjata

GELUMPAI.ID– Israel terus menerus menangkap ratusan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur saat mereka melakukan pembebasan tahanan bersama Hamas, kelompok bersenjata yang bermarkas di Gaza.

Dalam empat hari pertama gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas yang dimulai pada hari Jumat, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina – 117 anak-anak dan 33 wanita.  Sedangkan Hamas membebaskan 69 tawanan – 51 warga Israel dan 18 orang dari negara lain.

Dalam waktu yang bersamaan, menurut Asosiasi Tahanan Palestina, Israel juga menangkap setidaknya 133 warga Palestina dari Yerusalem Timur dan Tepi Barat,

“Selama masih ada pendudukan, penangkapan tidak akan berhenti. Masyarakat harus memahami hal ini karena ini adalah kebijakan utama pendudukan terhadap warga Palestina dan untuk membatasi segala bentuk perlawanan,” ujar Amany Sarahneh, juru bicara Asosiasi Tahanan Palestina.

“Ini adalah praktik sehari-hari – tidak hanya setelah tanggal 7 Oktober, Kami sebenarnya memperkirakan lebih banyak orang akan ditangkap selama empat hari ini.” tambahnya.

Gencatan senjata yang dimediasi Qatar terjadi setelah 51 hari pemboman Israel tanpa henti di Jalur Gaza yang terkepung yang dimulai pada 7 Oktober, dimana pada saat itu Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang.

Kemudian, Israel juga telah membunuh lebih dari 15.000 warga Palestina di Jalur Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pada hari Senin, gencatan senjata yang awalnya hanya empat hari, kemudian diperpanjang menjadi dua hari lagi. Pada saat bersamaan, 60 warga Palestina dan 20 tawanan diperkirakan akan dibebaskan.

Di bawah pendudukan militer Israel selama 56 tahun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, pasukan Israel melakukan penggerebekan setiap malam ke rumah-rumah warga Palestina, menangkap 15 hingga 20 orang pada hari-hari “tenang”.

Dalam dua minggu pertama setelah 7 Oktober, warga Palestina yang ditahan Israel dari 5.200 orang menjadi lebih dari 10.000 orang. Jumlah tersebut termasuk 4.000 buruh asal Gaza yang bekerja di Israel dan ditahan sebelum kemudian dibebaskan kembali ke Gaza.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar