Bisnis & Ekonomi News

10 Family Office Teraktif untuk Investasi Startup di 2024

GELUMPAI.ID – Keluarga-keluarga kaya yang mengelola dana investasi pribadi mereka, atau yang lebih dikenal dengan istilah “family office,” semakin menjadi pemain utama dalam dunia modal ventura dan pasar swasta. Dilansir dari CNBC, pada 2024, lebih dari 150 investasi startup telah dilakukan oleh 10 family office terbesar, dengan sektor yang beragam, mulai dari bioteknologi, energi, kripto, hingga kecerdasan buatan (AI).

Menurut data dari platform intelijen kekayaan Fintrx yang dikutip dari CNBC, 10 family office teratas yang paling banyak melakukan investasi pada startup tahun ini melibatkan nama-nama besar seperti Aglaé Ventures milik Bernard Arnault, Emerson Collective milik Laurene Powell Jobs, serta Thiel Capital milik Peter Thiel. Di sisi lain, sejumlah nama yang kurang dikenal di luar dunia family office juga tampil sebagai pemain penting di dunia investasi ventura, salah satunya adalah Maelstrom, family office yang berbasis di Hong Kong milik Arthur Hayes, co-founder dari platform kripto BitMEX.

Maelstrom menjadi family office yang paling aktif dengan 22 investasi dalam startup pada 2024. Mayoritas investasi mereka berfokus pada teknologi blockchain, termasuk di antaranya Cytonic, Magma, Infinit, Solayer, BSX, Khalani, dan Term Labs.

Di posisi kedua terdapat Motier Ventures, keluarga usaha yang didirikan oleh Guillaume Houzé, pewaris dari dinasti ritel Perancis yang memiliki Galeries Lafayette. Dilansir dari CNBC, Motier Ventures berinvestasi pada 21 startup di tahun ini, dengan fokus utama pada kecerdasan buatan dan blockchain, serta beberapa sektor seperti penerbitan dan iklan. Investasi terkenal mereka meliputi Vibe.co, platform iklan untuk streaming, serta Adaptive yang menyediakan platform teknologi untuk industri konstruksi.

Tiga besar diikuti oleh Atinum Investment (family office asal Seoul, Korea), Hillspire (family office dari mantan CEO Google, Eric Schmidt), dan Emerson Collective yang didirikan oleh Laurene Powell Jobs.

Thiel Capital, yang berada di posisi keenam bersama beberapa family office lain, berinvestasi dalam Fantasy Chess yang didirikan oleh juara dunia catur Magnus Carlsen, dan Rhea Fertility, sebuah perusahaan klinik fertilitas yang berbasis di Singapura.

Meskipun daftar ini tidak mencantumkan jumlah investasi yang dilakukan, namun menunjukkan pengaruh besar family office dalam dunia startup. Investasi mereka semakin canggih dan memainkan peran penting dalam penyediaan modal ventura yang semakin besar. Menurut laporan PWC, hampir sepertiga dari modal startup pada tahun 2022 berasal dari family office.

Sektor kecerdasan buatan (AI) kini menjadi tema favorit bagi keluarga kaya ini. Berdasarkan laporan UBS Global Family Office, lebih dari 78% family office berencana untuk berinvestasi dalam AI dalam dua hingga tiga tahun mendatang, menjadikannya kategori investasi terpopuler. Sebagai contoh, Aglaé Ventures yang merupakan cabang ventura dari keluarga Arnault, telah melakukan sejumlah investasi besar dalam sektor AI.

Dilansir dari CNBC, banyak dari family office teratas ini melihat startup sebagai laboratorium ide yang memungkinkan mereka untuk mempelajari teknologi baru dan pasar yang berkembang. Hal ini memberikan wawasan yang dapat diterapkan pada investasi besar lainnya atau perusahaan mereka sendiri.

Namun, tidak sedikit pula family office yang memutuskan untuk berinvestasi melalui **co-investing**, yaitu bekerja sama dengan dana ventura untuk menurunkan risiko dan mendapatkan kesepakatan investasi yang lebih baik dengan biaya lebih rendah.

Nico Mizrahi, salah satu pendiri Pattern Ventures, mengatakan bahwa banyak family office yang kini berisiko karena terlalu ambisius berinvestasi dalam startup teknologi tanpa bantuan manajer yang berpengalaman. Ia menambahkan bahwa setelah penurunan pasar saham pada 2022 dan 2023, banyak perusahaan teknologi yang harganya turun, dan kesulitan untuk mencapai **exit** seperti IPO atau akuisisi membuat dana ini terjebak tanpa hasil yang maksimal.

“Beberapa family office tidak cukup disiplin dan terlalu terjebak dalam antusiasme pasar,” ujar Mizrahi. “Mereka akan menghadapi masa sulit di masa depan, dan beberapa perusahaan akan bangkrut.”

Untuk itu, Mizrahi menekankan pentingnya bagi family office kecil untuk bekerja sama dengan manajer berpengalaman agar dapat memperoleh kesepakatan terbaik dan hasil yang maksimal. “Untuk mendapatkan hasil terbaik, kita harus bekerja dengan mitra yang sudah berpengalaman dan memiliki tim yang berfokus penuh pada investasi teknologi,” jelasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar