Kementerian Lingkungan Hidup Hentikan Impor Sampah Plastik, Presiden Prabowo Setuju
GELUMPAI.ID – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor limbah plastik ke Indonesia. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar, mengungkapkan bahwa Menteri Hanif Faisol telah menyampaikan secara langsung kebijakan tersebut kepada Presiden Prabowo, serta berkomunikasi dengan kementerian terkait untuk menutup kran impor sampah plastik yang digunakan dalam industri daur ulang.
“Secara formal, Pak Menteri sudah berkirim surat dan berkomunikasi kepada kementerian terkait, termasuk Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian,” kata Novrizal pada Selasa, 26 November 2024, dikutip dari Tempo.co.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini membutuhkan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Jika Kementerian tidak memberikan surat rekomendasi, impor tidak dapat dilakukan. “Ketika dilarang, nanti kebutuhan industri kita pasok dari bahan baku dalam negeri,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Hanif Faisol menegaskan pentingnya penghentian impor sampah plastik untuk mengurangi beban pengelolaan sampah di Indonesia.
“Sampah kita sudah cukup banyak, sudah lah ngakal-ngakali, kita sudah cukup,” tegas Hanif dalam kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, pada 27 Oktober 2024. Hanif menargetkan agar impor sampah bisa dihentikan mulai tahun ini.
Dilansir dari Tempo.co, Novrizal menyebutkan bahwa meskipun impor sampah plastik dihentikan, hal ini tidak akan mengganggu kelangsungan industri daur ulang. Kebutuhan bahan baku scrub plastik, kata dia, dapat dipenuhi dengan pasokan dalam negeri yang melimpah. Pada tahun 2022, impor scrub plastik mencapai 190 ribu ton, pada 2023 meningkat menjadi 260 ribu ton, dan pada 2024, hingga November, sudah mencapai 220 ribu ton.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional 2023, sampah plastik menyumbang 18,71 persen dari total 56,6 juta ton sampah yang diproduksi Indonesia setiap tahun. Namun, saat ini baru sekitar 1,28 juta ton scrub plastik dalam negeri yang diserap oleh industri, yang menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan tingkat daur ulang plastik dalam negeri.
Kementerian Lingkungan Hidup juga telah mengimbau pemerintah daerah untuk fokus pada pengelolaan sampah dan mendorong setiap RT/RW untuk memiliki bank sampah unit, serta desa dan kecamatan memiliki bank sampah induk. Komunikasi intensif dengan sektor informal juga dijalankan untuk memperkuat gerakan pengelolaan sampah dan meningkatkan tingkat daur ulang di Indonesia.
“Langkah-langkah ini merupakan strategi untuk meningkatkan recyling rate dalam negeri, sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor,” ungkap Novrizal.
Tinggalkan Komentar