News

Badan Gizi Nasional Alokasikan Rp 11 Miliar untuk Program Makan Bergizi Gratis per Satuan Pelayanan

GELUMPAI.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa lembaganya akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk setiap satuan pelayanan dalam program makan bergizi gratis. Besarnya anggaran ini disesuaikan dengan menu yang disediakan dan kondisi daerah masing-masing.

“Untuk setiap satuan pelayanan itu, kami akan menganggarkan antara Rp 8 miliar hingga Rp 11 miliar, tergantung daerah dan tingkat kemahalan,” ujar Dadan dalam acara Simposium Pangan di Indofood Tower, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 November 2024, dikutip dari Tempo.co.

Dadan juga menambahkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk program ini jauh lebih besar dibandingkan dengan dana desa yang tersedia, yakni sekitar Rp 1 miliar per tahun. Sebagai contoh, dalam proyek percobaan satuan pelayanan makan bergizi gratis, anggaran yang digunakan untuk satu desa mencapai sekitar Rp 10 miliar per tahun.

“Di warung Kiara itu, satuan pelayanan itu hanya untuk satu desa, dan itu mengelola dana kurang lebih Rp 10 miliar per tahun. Jadi sudah 10 kali lipat dari dana desa,” ungkapnya.

Sebagian besar dari anggaran tersebut, lanjut Dadan, akan digunakan untuk membeli bahan baku. “Dari Rp 10 miliar tersebut, 85 persen digunakan untuk membeli bahan baku,” tutur Dadan.

Dadan juga mengungkapkan rencana besar pemerintah terkait bantuan dana bagi ibu-ibu yang terlibat dalam program makan bergizi gratis. Wacana tersebut menyebutkan bahwa setiap ibu rumah tangga di Indonesia akan mendapatkan penghasilan tambahan sebesar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per bulan. “Hanya 10,5 persen untuk pelayan ibu-ibu. Ibu-ibu yang tadinya nganggur, tidak punya pendapatan, tiba-tiba bisa dapat penghasilan Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta sebulan,” ujarnya.

Selain itu, program makan bergizi gratis juga akan mencakup biaya untuk anak-anak, yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 400 ribu per bulan untuk memastikan mereka mendapatkan makanan bergizi.

Dengan adanya program ini, Dadan berharap dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrim di Indonesia. “Ibu-ibu tadi sudah diringankan beban ekonominya. Jadi ini kemiskinan ekstrim tiba-tiba akan hilang di Indonesia dengan program ini,” kata Dadan, dikutip dari Tempo.co.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar