News

Hore! Petani Kota Serang Bakal Dapat Bantuan dan Pelatihan

GELUMPAI.ID – Sejumlah Kelompok Petani (Poktan) yang ada di Kota Serang akan diberikan pelatihan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang.

Para Poktan itu akan diikutsertakan pada program bernama Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).

Kabid Pertanian DKP3 Kota Serang, Andriani, menuturkan bahwa pelatihan itu dikhususkan untuk para Poktan yang ada di Kota Serang. Akan tetapi untuk waktunya, sekarang masih dalam tahap pembahasan.

“Untuk saat ini kita masih dalam tahap persiapan, tapi rencananya untuk Poktan yang ada di Kasemen,” ujarnya kepada awak media melalui sambungan telepon, Selasa (15/2).

Ia menuturkan bahwa dalam sekolah lapangan itu, para petani akan diberikan bantuan berbentuk satu paket yang terdiri dari benih padi, pupuk, hingga obat-obatan.

Selain itu, para petani juga bakal didampingi langsung oleh penyuluh, mulai dari awal menanam hingga panen.

“Ini untuk poktan yang benar-benar siap, karena nanti semua tahapan budi daya mau dikerjakan dan didampingi teknisnya dari awal pengolahan sampai panen kita bisa,” tuturnya.

Andriani pun menuturkan bahwa program tersebut merupakan program rutin yang digelar setiap tahun kepada petani. Ia pun mengaku jika tahun lalu program tersebut tidak bisa dilangsungkan.

“Nanti dari poktan dipilih antara 20 sampai 25 orang yang akan diberikan sekolah lapangan, tapi kita juga lihat dulu situasinya,” terangnya.

Sementara untuk hasil dari program itu, akan menjadi milik petani seutuhnya. Pihaknya hanya akan mendampingi agar petani dapat mempelajari budi daya padi yang baik dan benar.

“Sementara untuk bantuan benihnya itu hanya 25 kilo, jadi ini kegiatan yang harus ada praktiknya,” tutur dia.

Kepala DKP3 Kota Serang, Sonny August, mengaku bahwa program tersebut merupakan bagian dari pelatihan untuk meningkatkan produktivitas petani.

Pelatihan tersebut akan diberikan mulai dari awal hingga akhir masa panen.

“Jadi nanti apa kendala di lapangan, bagaimana penyelesaiannya, solusinya, termasuk juga pengendalian hama, dan juga harus ramah lingkungan. Nanti itu dipelajari,” ujarnya.

Ia berharap, melalui program tersebut, nantinya para petani dapat menerapkan budi daya padi yang baik dan benar di lahan milik masing-masing petani.

“Sesudah belajar dengan baik, harapannya bisa diterapkan selanjutnya oleh petani. Kemungkinan akan kita mulai setelah musim panen nanti,” tandasnya.

Artikel Terkait