Indonesia Masih Impor Garam, Apa Kabar Laut Kita?
GELUMPAI.ID – Ironi maritim! Indonesia, negara dengan garis pantai super panjang dan laut seluas 3,25 juta km², masih harus impor garam sampai 2,8 juta ton di 2023. Nilainya? Fantastis, mencapai Rp 1,35 triliun, menurut data BPS.
Direktur Jenderal Kemenperin, Reni Yanita, bilang kalau produksi lokal belum bisa ngejar kebutuhan dalam negeri yang tembus 4,9 juta ton. “Produksi petani dan koperasi cuma 2,5 juta ton. Kekurangannya ya sekitar 2,4 juta ton, makanya impor enggak bisa dihindari,” jelas Reni di Jakarta, Senin, 18 November 2024.
Yang menarik, garam impor ini bukan sembarang garam. Reni nyebutin, kebutuhan terbesar datang dari chlor alkali plant (CAP) yang butuh kandungan natrium klorida di atas 97 persen. Sayangnya, kualitas ini belum banyak diproduksi di Indonesia.
Pemerintah enggak tinggal diam. Lewat Perpres Nomor 126 Tahun 2022, larangan impor mulai digalakkan, kecuali buat kebutuhan CAP. Tapi untuk farmasi? Bakal ada pelonggaran, karena proses transisi ke garam lokal butuh waktu panjang—setidaknya dua tahun buat dapet sertifikasi BPOM.
Solusi udah di depan mata, tapi jalannya masih panjang. Bakal menarik liat gimana langkah pemerintah menyeimbangkan produksi lokal sama kebutuhan industri high-spec.
Dikutip dari Tempo.co
Tinggalkan Komentar