Liburan Hancur? Waspada Bibit Siklon Tropis Mengancam!
GELUMPAI.ID – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, rencana pulang kampung atau liburan ke destinasi wisata favorit tampaknya harus dipikirkan ulang. Cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis yang berkembang di perairan selatan Indonesia bisa menjadi ancaman serius.
Prof. Dr. Erma Yulihastin, ahli dari Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui video berdurasi 17 menit di Instagram resminya, @ermayulihastin, menjelaskan bahwa fenomena ini memicu hujan intensitas tinggi dan berlangsung lama, khususnya di wilayah Jawa dan Kalimantan.
“Dampaknya bisa bikin hujan persisten berhari-hari di Jawa dan Kalimantan,” ungkapnya. Erma juga menjelaskan bahwa bibit siklon ini terjadi akibat interaksi dua gelombang atmosfer besar: Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby.
Saat ini, ada tiga bibit siklon tropis yang teridentifikasi, yaitu 91S, 93S, dan 94S. Lokasi masing-masing berbeda, tetapi bibit 93S yang berada di selatan NTT dan NTB menunjukkan potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam waktu kurang dari 24 jam. “Kalau makin besar, dampaknya bisa meluas,” ujar Erma. Sementara itu, bibit 94S berada di laut timur Indonesia dekat Kupang, dan bibit 91S tetap stabil di barat daya Banten.
Hindari Daerah Rawan
Erma mengimbau masyarakat untuk menghindari destinasi rawan, seperti Pantai Selatan, Bali, Lombok, Labuan Bajo, dan wilayah timur Indonesia lainnya. “Wilayah timur sedang jadi meeting point angin, jadi kurang aman untuk long vacation,” tegasnya.
Kalimantan pun turut merasakan dampak squall line dari badai ini, meski badai tidak langsung berada di wilayah tersebut. Selain itu, daerah yang rawan rob, seperti utara Jawa Tengah, juga sebaiknya dihindari. BRIN memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga 12 atau 15 Desember 2024.
Saran Liburan Aman
Bagi yang tetap ingin berlibur, Erma menyarankan untuk memilih lokasi di pesisir utara Indonesia dan selalu membawa jas hujan atau payung. Liburan di dekat tempat tinggal juga lebih direkomendasikan agar evakuasi lebih mudah jika terjadi hal darurat.
Tinggalkan Komentar