‘Hidup Sehari-Hari Tanpa Makanan’: Kisah Kelaparan di Gaza yang Membuat Hati Tersayat
GELUMPAI.ID – Sejumlah keluarga Palestina di Gaza kini harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan sedikit makanan. Tak hanya kelaparan, mereka juga harus menghadapi antrian panjang di dapur umum dan tempat-tempat distribusi makanan yang semakin terbatas. Inilah kisah pilu para pengungsi yang berjuang melawan kelaparan dan kesulitan hidup akibat perang yang tak kunjung reda.
Ghada al-Kafarna, seorang ibu dengan 10 anak, merasakan langsung betapa sulitnya mendapatkan makanan. Setiap hari, ia harus mengantre berjam-jam di dapur umum di Gaza tengah untuk mendapatkan makanan bagi keluarganya. Tanpa sumber pendapatan dan dengan suami yang menderita sakit kronis, Ghada mengandalkan bantuan dari dapur umum dan dermawan. Namun, karena kondisi yang semakin buruk, banyak dapur umum yang terpaksa tutup, meninggalkan keluarga Ghada dan banyak keluarga lainnya dengan perut kosong.
“Anak-anak saya belum makan apapun hari ini. Sudah empat hari ini dapur umum tutup karena situasi yang sangat sulit, dan anak-anak saya terpaksa tidur dalam keadaan lapar,” jelas Ghada dengan air mata. Ia mengungkapkan rasa keputusasaannya, bahkan mengaku kadang-kadang harus memohon pada tetangga untuk mendapatkan sedikit makanan.
Dilansir dari Al Jazeera, blokade yang diterapkan Israel sejak Oktober 2023 telah membatasi hampir seluruh bantuan makanan yang masuk ke Gaza. Lebih dari 80% pasokan makanan kini terhambat, menyebabkan lebih dari 2 juta penduduk Gaza terancam kelaparan. Organisasi internasional seperti PBB menyebutkan bahwa kelaparan yang dialami oleh warga Gaza sudah memasuki tingkat krisis.
Tidak hanya Ghada, banyak keluarga di Gaza yang bergantung pada dapur umum atau dermawan untuk mendapatkan makanan sehari-hari. Mohammed Abu Rami, seorang pria berusia 58 tahun dengan 11 anak, juga merasakan hal yang sama. Tanpa pekerjaan dan sumber pendapatan, ia hanya bisa mengandalkan bantuan dari dapur umum untuk memberi makan keluarganya. “Tanpa dapur umum, kami tidak akan bisa makan sama sekali. Minggu lalu, ketika dapur umum tutup, kami tidak makan selama beberapa hari,” katanya.
Tinggalkan Komentar