News Regional

Rute Transjakarta Koridor 1 Bakal Dirombak, Ini Alasannya!

GELUMPAI.ID – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, memastikan rute Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota akan segera dirombak atau di-reroute. Kebijakan ini diambil karena rute tersebut sepenuhnya berhimpitan dengan jalur MRT Fase 2A yang tengah dalam tahap pembangunan.

“Ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute,” kata Syafrin dalam keterangan resmi, Sabtu, 21 Desember 2024.

Namun, Syafrin menegaskan bahwa pengadaan MRT Fase 2A ini tidak berarti layanan Transjakarta akan dihapus. Sebaliknya, peran Transjakarta akan menjadi penghubung (feeder) untuk mendukung angkutan rel seperti MRT dan LRT. Hal ini sesuai dengan visi Pemprov DKI Jakarta menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.

“Rute Transjakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebon Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” ujar Syafrin.

Selain itu, kebijakan ini juga mempertimbangkan efisiensi pengelolaan subsidi transportasi umum melalui skema public service obligation (PSO). “Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang mengedepankan efisiensi pengelolaan subsidi,” tambah Syafrin.

Dishub DKI juga tengah mengevaluasi tarif MRT agar lebih terjangkau untuk masyarakat. “Kami akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” jelasnya.

Proyek MRT Fase 2A sendiri meliputi jalur sepanjang 5,8 kilometer dari Bundaran HI ke Kota. Jalur ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Dengan tahap kedua yang mencapai kawasan Ancol, MRT Fase 2 akan memperpanjang jalur utara-selatan hingga total 27,8 kilometer.

“Dengan penyesuaian ini, kami pastikan tidak ada fasilitas yang mubazir. Semua rute dan halte tetap akan dimanfaatkan untuk mendukung mobilitas warga Jakarta,” pungkas Syafrin.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar