Internasional News

Amazon Terus Tekan Pekerja Gudangnya Meski Mengetahui Risikonya

GELUMPAI.ID – Amazon diduga mendorong pekerja gudangnya untuk bekerja dengan kecepatan tinggi yang dapat menyebabkan cedera meski sudah mengetahui risikonya, demikian temuan dalam sebuah investigasi yang dipimpin oleh Senator Bernie Sanders.

Temuan ini, yang merupakan hasil dari penyelidikan selama 18 bulan terhadap perusahaan, menguatkan klaim yang sudah lama dilontarkan oleh pekerja dan kampanye buruh mengenai kondisi kerja di Amazon.

Dikutip dari laporan tersebut, perusahaan dituduh menolak perubahan yang dapat memperlambat kecepatan kerja namun meningkatkan keselamatan karena kekhawatiran terhadap keuntungan finansial.

Namun, Amazon membantah temuan ini, dengan mengatakan bahwa laporan tersebut “salah dalam fakta” dan berisi “informasi yang selektif dan sudah usang yang tidak memiliki konteks dan tidak sesuai dengan kenyataan.”

“Laporan ini bukanlah misi pencarian fakta, melainkan upaya untuk mengumpulkan informasi dan memutarbalikkannya untuk mendukung narasi yang salah,” kata perusahaan tersebut.

Amazon, yang mempekerjakan sekitar 800.000 orang di AS, telah lama mendapat tuduhan mengenai kondisi kerja yang tidak aman di gudangnya. Kekhawatiran ini semakin meningkat selama pandemi Covid, saat e-commerce berkembang pesat, yang kemudian memicu protes oleh pekerja Amazon di seluruh dunia.

Di tengah kontroversi ini, pendiri Amazon Jeff Bezos mengakui bahwa perusahaan perlu berbuat lebih baik terhadap karyawannya.

Senator Sanders, yang dikenal dengan sikap pro-pekerjanya, memulai investigasi terhadap praktik Amazon pada Juni 2023. Staf Senat melakukan 135 wawancara dan meninjau lebih dari 1.000 dokumen.

Hasil analisis terhadap catatan publik menunjukkan bahwa gudang Amazon tercatat memiliki tingkat cedera lebih dari 30% lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pergudangan pada 2023.

Pekerja Amazon juga hampir dua kali lebih mungkin mengalami cedera dibandingkan dengan pekerja di gudang yang dikelola oleh perusahaan lain dalam tujuh tahun terakhir, menurut laporan yang disetujui oleh anggota Demokrat dari Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Pensiun Senat.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar