RedNote Melejit, TikTokers Cari ‘Rumah’ Baru

GELUMPAI.ID – Aplikasi media sosial RedNote, yang juga dikenal dengan nama Xiaohongshu, meroket ke peringkat teratas App Store di tengah ancaman pelarangan TikTok di Amerika Serikat. Gelombang perpindahan pengguna ini dianggap sebagai salah satu fenomena besar di dunia digital tahun ini.

Mengutip dari The Verge, banyak pengguna asal Amerika yang menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok”. Mereka kini mulai aktif di RedNote, yang menawarkan pengalaman serupa dengan TikTok namun fokus pada komunitas belanja sosial.

“Pengguna TikTok mungkin berbondong-bondong ke RedNote sekarang, tetapi larangan tersebut juga melibatkan aplikasi milik Cina lainnya, termasuk RedNote, WeChat, dan aplikasi lain yang dijalankan oleh ByteDance seperti Lemon8 dan CapCut,” demikian laporan The Verge, Rabu, 15 Januari 2025.

RedNote awalnya diluncurkan sebagai platform belanja pada 2013. Namun, aplikasi ini telah bertransformasi menjadi media sosial yang kuat dengan gaya seperti TikTok. Dengan pengguna aktif bulanan mencapai 300 juta, aplikasi ini mencatat lonjakan lebih dari 700 ribu pengguna baru hanya dalam waktu dua hari terakhir.

Adanya ancaman pelarangan TikTok oleh Mahkamah Agung AS pada 19 Januari 2025 menjadi salah satu alasan migrasi massal pengguna ini. Pelarangan tersebut didasarkan pada kekhawatiran terhadap keamanan data dan keamanan nasional.

TikTok pun menolak diam. Melalui pernyataan tertulis yang dirilis pada 19 Desember 2024 lalu, perusahaan optimistis bahwa Mahkamah Agung akan memutuskan pelarangan tersebut tidak sesuai konstitusi. “Kami yakin lebih dari 170 juta pengguna kami di AS memiliki hak untuk terus menikmati kebebasan berbicara,” tulis pihak TikTok.

Larangan ini juga berpotensi menghantam ekonomi digital. TikTok memperkirakan kerugian pendapatan sebesar US$ 1 miliar bagi usaha kecil serta US$ 300 juta bagi pembuat konten hanya dalam satu bulan.

Keputusan mendatang akan menjadi momen penentu bagi masa depan platform ini di Amerika Serikat.

Sumber: TEMPO