News

AI Semakin Canggih, Email Jadi Sasaran Baru Penipuan!

GELUMPAI.ID – FBI kembali memperingatkan lonjakan ancaman penipuan melalui email dan website. Bahkan, meskipun Google berhasil memblokir lebih dari 99,9% email phishing dan malware di Gmail, ancaman ini tetap berkembang.

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat modus penipuan kian canggih. Hingga kini, tercatat 2,5 juta pengguna Gmail harus waspada dengan potensi serangan yang terus mengancam.

“Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami menggunakan model AI baru, termasuk teknologi bahasa besar (LLM), untuk meningkatkan keamanan dari phishing, malware, dan spam,” ungkap Google, dikutip dari Forbes, Selasa (24/12/2024).

Firma keamanan siber McAfee menambahkan bahwa revolusi AI memiliki dua sisi. Di satu sisi, AI membantu memberantas penipuan, tetapi di sisi lain, teknologi ini juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menciptakan serangan yang semakin sulit dideteksi.

“Seiring berkembangnya AI yang lebih mudah diakses, penjahat siber kini mampu membuat scam yang lebih meyakinkan dan terpersonalisasi,” kata McAfee.

Spam Merajalela, Solusi Alternatif Bermunculan

Mailmodo melaporkan bahwa spam menyumbang lebih dari 46,8% trafik email secara global bulan ini. Akibatnya, banyak perusahaan mulai beralih ke platform lain seperti Microsoft Teams, Slack, WhatsApp, hingga Telegram untuk komunikasi internal.

Sementara itu, Apple memperkenalkan fitur ‘Hide My Email’ sebagai langkah proaktif menjaga privasi penggunanya. Dengan fitur ini, pengguna dapat membuat alamat email acak yang diteruskan ke email utama mereka.

“Pengguna kini dapat membuat alamat email unik untuk mendaftar layanan tanpa harus membagikan alamat utama,” jelas Apple.

Langkah serupa dilakukan Google dengan fitur ‘Shielded Email’ untuk Gmail. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat alamat email alias untuk penggunaan sementara, memberikan lapisan perlindungan tambahan.

Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?

Untuk melindungi diri dari penipuan, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  1. Aktifkan fitur ‘Hide My Email’ di perangkat Apple atau tunggu peluncuran ‘Shielded Email’ di Gmail.
  2. Gunakan email alias untuk kebutuhan verifikasi atau layanan sementara.
  3. Jangan membagikan email utama ke publik.

Meski Google melaporkan bahwa sistem AI mereka mampu mendeteksi spam 20% lebih baik dan memproses ribuan laporan spam per hari, keamanan tetap membutuhkan pembaruan drastis dan langkah proaktif dari pengguna. Jadi, tetap waspada dan bijak saat berbagi informasi di dunia maya.


Sumber: CNBC Indonesia

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar