GELUMPAI.ID — Fernando Alonso mengaku tidak mengerti mengapa ia kecelakaan saat sesi latihan kedua di GP Jepang, meskipun telah mencoba menjelaskan peristiwa tersebut.
Sekitar setengah jam menuju latihan kedua di Suzuka, Alonso melaju lurus ke tikungan pertama Degner sebelum berputar 180 derajat dan terjebak di kerikil. Insiden ini menyebabkan bendera merah kedua pada sesi tersebut.
Tayangan ulang menunjukkan bahwa juara dunia dua kali tersebut sedikit melebar di atas aspal dan menyentuh rumput dengan roda kiri belakangnya, meskipun tim Aston Martin belum memberikan penjelasan lengkap tentang kecelakaan ini.
Alonso sendiri merasa bingung dengan kejadian tersebut. “Saya tidak tahu [apa yang terjadi], saya perlu meninjau ulang,” ujar pembalap berusia 43 tahun itu. “Saya kehilangan kendali mobil dengan cara yang sangat aneh. Anginnya sangat kencang dan mobil sedikit kritis.”
Ia juga menyebut bahwa kemungkinan ban mobilnya menyentuh rumput, namun ia belum bisa memastikan. “Saya tidak tahu apakah saya menaruh ban di rumput atau apa, saya harus meninjaunya. Saya akan mencoba menghindarinya besok.”
Sirkuit Suzuka telah direnovasi menjelang balapan F1 2025, dengan lapisan aspal baru dari chicane terakhir hingga ujung sektor pertama. Alonso mengapresiasi perubahan tersebut dan merasa bahwa pihak sirkuit telah melakukan pekerjaan yang baik dalam meratakan permukaan jalan.
“Ya, lebih baik. Lebih grip dan sangat halus,” ujarnya. “[Tidak ada] gundukan sama sekali di sektor pertama, yang merupakan bagian paling menarik dengan tikungan berkecepatan tinggi.”
Alonso juga mengungkapkan kesenangannya dalam mengemudi di sirkuit tersebut. “Sirkuit ini sangat menyenankan untuk dikendarai, lap yang sangat menyenangkan saat berada di belakang kemudi. Saya menantikan besok.”
Pada latihan pertama, Alonso mencatatkan waktu yang kuat dengan finis di posisi ketujuh, hanya tertinggal tujuh-tenths dari Lando Norris yang memimpin. Sementara itu, rekan setimnya, Lance Stroll, berada di posisi 16. Kedua pembalap kesulitan mencatatkan lap cepat pada sesi sore yang sering terhenti.
