GELUMPAI.ID — Sobat Gelumpai, saat Lebaran tiba, pasti banyak di antara kita yang menyiapkan kue kering sebagai camilan. Selain nastar, kastengel, atau putri salju, ada satu kue kering khas Betawi yang tak kalah populer, yaitu kue biji ketapang. Kue ini memiliki bentuk mungil, tekstur renyah, dan rasa gurih yang pas untuk menemani momen silaturahmi.
Tapi, siapa sangka kalau kue biji ketapang punya sejarah yang cukup menarik? Banyak orang mungkin tak tahu asal-usul nama kue ini, yang ternyata berkaitan dengan tanaman ketapang.
Asal-usul Nama Kue Biji Ketapang
Nama “ketapang” sebenarnya merujuk pada sebuah tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga dua meter. Biji ketapang dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai obat pencahar dan untuk melancarkan ASI. Sementara bagian tanaman lainnya digunakan untuk mengatasi rematik hingga penyakit kudis.
Namun, menariknya, meskipun nama kue ini berasal dari tanaman ketapang, bahan pembuatannya sama sekali tidak menggunakan bagian tanaman tersebut. Kue biji ketapang terbuat dari campuran tepung terigu, margarin, santan, telur, gula pasir, garam, dan vanili. Bahan-bahan yang mudah didapat dan cara pembuatannya yang sederhana menjadikan kue ini sangat populer, bahkan di kalangan pemula sekalipun.
Cara Membuat Biji Ketapang
Untuk membuat kue biji ketapang, cukup campurkan semua bahan hingga menjadi adonan. Kemudian, adonan dipotong kecil-kecil dan digoreng. Bentuknya yang mungil dan potongan segi lima berwarna cokelat ini menyerupai biji ketapang, itulah sebabnya kue ini diberi nama demikian.
Kue biji ketapang menjadi pilihan tepat saat Lebaran karena kelezatannya yang tidak pernah gagal membuat siapa saja ketagihan. Dengan sejarah yang menarik dan cita rasa yang khas, kue ini tak hanya menjadi camilan, tetapi juga bagian dari tradisi Betawi yang terus dilestarikan hingga kini.
Sumber: Sajian Sedap