Dampak Negatif FOMO: Dari Mengejar Perhatian hingga Narsistik
Gelumpai.id, Lifestyle – FOMO, atau fear of missing out, adalah fenomena sosial di mana seseorang merasa khawatir ketinggalan sesuatu atau tidak ingin merasa sendirian. Gejala ini seringkali diperparah oleh pengaruh internet dan media sosial, yang mendorong individu untuk menginginkan pengalaman yang dimiliki orang lain.
Penyebab dan Dampak FOMO
Salah satu alasan umum munculnya FOMO adalah keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Pengamat sosial, Devie Rahmawati, menjelaskan bahwa FOMO dapat menyebabkan perilaku negatif, termasuk pengorbanan harga diri demi mendapatkan pengakuan atau mengikuti tren. “Jika seseorang menggadaikan kehormatan untuk mengejar perhatian, itu menjadi masalah serius,” ujarnya.
Lebih jauh, Devie menekankan bahwa FOMO dapat berujung pada tindakan yang melanggar hukum, yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.
FOMO dan Narsisme
Sosiolog Sunyoto Usman menambahkan bahwa dampak negatif lain dari FOMO adalah meningkatnya perilaku narsistik. Ketika mengalami FOMO, seseorang seringkali merasa lebih unggul dari orang lain dan berusaha menunjukkan kehidupan serta kelebihannya di media sosial. “Mereka merasa harga diri dan statusnya meningkat, dan mengharapkan pujian berlebihan,” jelas Sunyoto.
Perilaku ini berpotensi membuat individu merasa lebih menonjol daripada orang lain, yang dapat memperparah sifat narsistik.
FOMO bukan hanya sekadar perasaan cemas ketinggalan, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan sosial individu. Penting untuk menyadari dampak ini dan mencari cara untuk mengatasi kecenderungan FOMO agar tidak mengorbankan harga diri dan hubungan sosial.
Tinggalkan Komentar