Ini Makna Cancel Culture yang Disebut dr Tirta dalam Kasus Gofar Hilman – Syerin
GELUMPAI.ID – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman terhadap Syerin masih terus diperdebatkan. Sejumlah warganet menyamakan klarifikasi Syerin dengan film Penyalin Cahaya. Di sisi lain, warganet lainnya menyebut bahwa ini merupakan cancel culture, termasuk dr. Tirta.
Sebenarnya, apa sih cancel culture itu? Berikut penjelasan cancel culture dari sejumlah sumber yang dikumpulkan oleh Kru Gelumpai.ID.
Bentuk Ostrakisme Modern
Ostrakisme adalah sebuah prosedur di bawah demokrasi Athena di mana warga manapun dapat diusir dari negara-kota Athena selama sepuluh tahun. Cancel culture pun dianggap sebagai bentuk Ostrakisme gaya baru atau modern.
Dalam praktiknya, cancel culture merupakan upaya untuk mengeluarkan seseorang dari lingkaran sosial atau profesional, baik secara daring di media sosial, di dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun di kedua dunia.
Menurut ensiklopedia Merriam-Webster, cancel culture bermakna berhenti memberi dukungan kepada orang itu (publik figur atau lainnya).
Sedangkan menurut kamus budaya populer Dictionary.com, cancel culture bermakna menarik (mengenyahkan) dukungan untuk figur publik dan perusahaan setelah mereka melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap tidak pantas atau menyinggung.
Ditentang oleh mantan Presiden AS, Donald Trump
Donald Trump mengkritik budaya pengenyahan dalam pidatonya pada Juli 2020, membandingkannya dengan totalitarianisme dan mengklaim hal ini sebagai senjata politik yang digunakan untuk menghukum dan mempermalukan para pembangkang dengan mengusir mereka dari pekerjaan dan menuntut kepatuhan.
Kim Seon Ho pernah jadi korban cancel culture
Aktor Korea Selatan, Kim Seon Ho, sempat menjadi bulan-bulanan warganet atas dugaan kasus pemaksaan aborsi. Ia pun di-cancel oleh publik, dan menderita sejumlah kerugian.
Namun ternyata, apa yang dituduhkan kepada Kim Seon Ho tidak benar. Akan tetapi, Kim Seon Ho terlanjut menjadi subjek cancel culture dari publik.
Namun baru-baru ini, diketahui Kim Seon Ho mulai bangkit kembali. Ia pun sempat muncul kembali di media sosial miliknya, setelah sempat hilang ditelan omongan warganet.
Susah pulih
Gagasan cancel culture adalah variasi dari istilah call-out culture dan merupakan bentuk boikot yang melibatkan individu (biasanya selebritas), yang dianggap telah bertindak atau berbicara dengan cara yang membuat publik mengernyitkan dahi atau kontroversial.
Bagi mereka yang menjadi subjek cancel culture, konsekuensinya dapat mengakibatkan hilangnya reputasi dan pendapatan yang sulit untuk dipulihkan. Bahkan, Kim Seon Ho perlu 4 bulan untuk dapat kembali muncul ke publik.
Tinggalkan Komentar