Joe Alwyn Ungkap Cara Move On dari Taylor Swift
GELUMPAI.ID – Aktor Joe Alwyn mengungkapkan sejumlah cara yang ia lakukan untuk menghadapi situasi sulit usai perpisahannya dengan penyanyi Taylor Swift. Hubungan keduanya yang telah terjalin selama kurang lebih enam tahun, dari 2017 hingga 2023, berakhir di awal tahun lalu.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Alwyn menuturkan bahwa proses untuk “move on” tak lepas dari pemahaman bahwa kisah asmara tersebut kini sudah menjadi bagian dari masa lalu.
“Saya hanya mencoba untuk fokus mengendalikan apa yang bisa saya kendalikan,” kata Alwyn, dikutip dari The New York Post pada 6 Januari 2024. “Dan, sejak awal, saya berusaha fokus pada hal-hal yang berarti bagi saya: teman, keluarga, pekerjaan, tentu saja.”
T
Selain itu, Joe Alwyn mengaku lebih memilih untuk tidak memedulikan “kebisingan” di luar kehidupannya. Ia menyebut bahwa sebagai figur publik, mengabaikan spekulasi dan opini publik adalah hal penting untuk menjaga keseimbangan diri.
“Jika kau membiarkan semua hal itu masuk, dan bila itu mulai memengaruhi dirimu, kau hidup dari [pengaruh] luar ke dalam [diri]. Dan kau benar-benar kacau,” ujarnya.
Joe Alwyn juga baru-baru ini mendapatkan perhatian atas perannya dalam film The Brutalist, yang menerima banyak nominasi penghargaan. Ia menyebut pekerjaan sebagai salah satu cara untuk tetap produktif dan terfokus pada hal-hal yang positif.
“Saya berharap semua orang dapat berempati dan memahami kesulitan yang muncul dengan berakhirnya hubungan yang panjang, penuh cinta, dan berkomitmen penuh selama lebih dari enam setengah tahun. Itu hal yang sulit untuk dihadapi,” ungkapnya kepada Sunday Times Style Magazine.
Taylor Swift dan Joe Alwyn memang dikenal menjaga privasi hubungan mereka. Namun, Alwyn mengakui bahwa tantangan terbesar muncul ketika perpisahan mereka menjadi konsumsi publik.
“Yang tidak biasa adalah, seminggu kemudian, tiba-tiba hal itu menjadi domain publik dan dunia luar dapat memberikan masukan,” tuturnya. “Kau memiliki sesuatu yang sangat nyata yang dilemparkan ke ruang yang sangat tidak nyata: tabloid, media sosial, pers. Hal itu kemudian dibedah, dispekulasikan, diubah bentuknya hingga tidak dapat dikenali lagi.”
Tinggalkan Komentar