Marah Bukan Selalu Buruk, Ini Cara Memanfaatkannya untuk Perubahan Positif
GELUMPAI.ID – Banyak orang menganggap marah sebagai sesuatu yang negatif, bahkan sering kali memilih untuk memendamnya. Namun, menurut pandangan psikologi, marah memiliki peran penting sebagai emosi alami yang dapat menjadi kekuatan untuk mendorong kita bertindak. Dilansir dari Psychology Today, marah adalah sinyal yang menandakan bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki.
Ketika kita mendengar pepatah, “Menahan marah itu seperti meminum racun dan berharap orang lain yang akan mati,” hal ini menunjukkan bahwa membiarkan marah tanpa pengelolaan yang tepat dapat menjadi “racun.” Namun, marah itu sendiri bukanlah masalah, melainkan cara kita merespons dan mengelolanya yang lebih berperan penting.
Untuk memahami manfaat dari marah, berikut ini adalah ulasan lengkapnya.
Hubungan Kemarahan dan Kesehatan
Banyak penelitian menunjukkan bahwa marah dapat berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi dan manajemen rasa sakit yang buruk. Dilansir dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan, kemarahan yang tidak terkendali juga meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, termasuk melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri.
Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa marah bukan penyebab langsung dari kondisi tersebut. Justru, yang lebih krusial adalah bagaimana seseorang mengelola perasaan marah itu sendiri. Menekan marah secara terus-menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan fisik dan mental, sementara mengekspresikannya secara sehat memberikan manfaat lebih besar.
Marah Sebagai Emosi yang Valid
Dikutip dari Psychology Today, marah merupakan emosi alami yang muncul ketika seseorang merasa ada ketidakadilan atau ancaman yang harus dihadapi. Dengan kata lain, marah adalah respons valid terhadap situasi tertentu yang memengaruhi rasa keadilan atau keselamatan kita.
Namun, penting untuk membedakan antara emosi marah dan tindakan agresi. Marah adalah perasaan, sedangkan agresi adalah tindakan yang mungkin muncul akibat perasaan tersebut. Misalnya, saat seseorang memotong antrean Anda, merasa marah adalah wajar, tetapi itu tidak berarti Anda harus bertindak agresif.
Tinggalkan Komentar